Ogoh Ogoh Diarak Sejak Tahun 1983, Saat Hari Nyepi Ditetapkan Sebagai Hari Libur Nasional

  • 16 Maret 2018
  • 17:37 WITA
  • News

RedRiceBalinews.com, Tabanan
Ogoh ogoh  merupakan simbolisasi buta kala buta kali yang dibuat menyerupai mahluh tinggi besar dan menyeramkan. Ogoh ogoh diarak sehari menjelang Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka atau tepatnya pada tilem kesanga pada upacara pengerupukan.

Tahukah anda, kapan ogoh ogoh mulai diarak ?
Berdasarkan  beberapa sumber yang berhasil dihimpun seperti dokumentasi TVRI. Ogoh ogoh mulai ada dan diarak pada tahun 1983. Kala itu Ogoh-ogoh diarak  pada pengerupukan tawur agung kesanga yang dilaksanakan di Pura Rawamangun, Jakarta Timur .
Kala itu ogoh ogoh dibuat sebagai wujud luapan kegembiraan generasi muda Hindu. Karena pada saat itu Hari Raya Nyepi baru pertama kali dijadikan  Hari Libur Nasional oleh Presiden Soeharto.

Luapan kegembiraan ini ditumpahkan dengan rasa suka cita dengan membuat ogoh ogoh yang menjadi simbolik wujud buta buti. Secara mum wujud buta buti tersebut digambarkan dengan  bentuk makhluk yang menyeramkan

Sejak saat pengarakan Ogoh ogoh di areal Pura Rawamangun Jakarta Timur itu lah, selanjutnya berkembang ke wilayah pedesaan di Bali dan daerah lainya di Indonesia yang  ada komunitas Hindunya.  Saat ini Ogoh juga digunakan sebagai sarana seni budaya bagi masyarakat bahkan sebagai penunjang pariwisata. RRBNC / dari berbagai sumber


TAGS :

Komentar