Dana Hibah Kurang Direspon Eksekutif, DPRD Sisir RAPBD-P Yang Tidak Efektif.

  • 12 September 2018
  • 09:12 WITA
  • News
Balitopnews.com, TABANAN 
Rapat badan anggaran DPRD Tabanan dengan eksekutif dalam hal ini Sekda dan jajaranya membahas R-APBD – Perubahan 2018 berlangsung alot, Rabu ( 12 September 2018 ).  
 
Lantaran dana hibah untuk DPRD Tabanan kurang direspon dalam APBD-P  2018, rapat banggar akhirnya tidak menemui kesepakatan. 
 
Ketua DPRD Tabanan I Ketutu Suryadi  selaku Ketua Banggar  bersama anggota Banggar sepakat menunda pembahasan,  dan terlebih dahulu  melaksanakan Rasionalisasi Rancangan APBD- Perubahan 2018 
 
 
Suryadi yang kerap disapa Boping  usai memimpin rapat anggaran mengatakan ada slot dana yang bisa digunakan untuk kontribusi politik. “Permintaan teman teman banggar seperti itu harus ada dana hibah,” terangnya. Tapi postur anggaran yang masuk kan kosong, karena kekurangan dana. “Rapat tadi kesanya eksekutif mendorong APBDP ini segara ada kesepakatan,” terangnya. Setelah dilempar ke teman teman Banggar rata rata meminta menunda, dan sepakat  untuk melakukan rasionalisasi dengan TAPD. “Yang pertama kita lakukan me-rasionaliasi Rp 21 Milyar yang masuk dalam waiting list kebutuhan yang mendesak sekali,” terangnya.  Cotohnya untuk  dana pendukung bantuan pusat penyosohan beras terbesar  yang didapat Tabanan,  justru bantuan pendukung tidak ada. Restoking lomba mancing juga tidak ada. Sarin canang bupati dan wakil bupati yang intesitasnya tinggi justru  sarin canangya kecil. “Kedua yang kita lalukan, kalau  dari rasionaliasi ngedes OPD dengan pokja komisi ternyata ditemukan sumber dana bisa ditunda pembayaranya, dire-scheduling,   siapa tahu terpenuhi  dan ada lebih bisa  buat dana politis hibah teman teman dewan,” tandasnya. 
 
Pun bagi anggaran yang tidak efektif akan ditindaklanjuti. Boping mencontohkan perayaan HUT Tabanan yang dilakukan di 10 kecamatan dengan total anggaran sampai Rp 3 Milyar. “Ini yang banyak disoroti oleh teman teman banggar. Padahal sejatinya di setiap perayaan HUT Tabanan menghabiskan sekitar Rp 36 Jutaan untuk satu kecamatan. Tapi di setiap kecamatan dianggarkan Rp 300 Juta. Ini yang perlu ditindaklanjuti,” terangnya. 
 
Kalu memang nanti tidak ditemukan adanya dana lebih dan tidak ada dana hibah, pihaknya bisa menerima. “Kita realistis saja. Kalau tidak ada dana hibah saya peribadi tidak masalah,” tandasnya. 
 
Sementara itu Sekda Tabanan I Nyoman Wirna Ariwangsa menjelaskan beberapa  usulan dari Sekwan termasuk komponen dari Dewan belum bisa terpenuhi. Termasuk hibah diusulkan Rp 13 Milyar. “Kita lihat dulu kegiatan yang diusulkan di masing masing OPD ada nggak yang bisa digeser. Saya belum berani memastikan,” jelasnya. 
 
Terkait kekurangan dana juga untuk perjalanan dinas bupati, wakil bupati, sekda, assiten dan para kabag. Yang naik di RAPBD-P 2018 sebesar  Rp 1,5 Milyar . Wirna Ariwangsa mengatakan di induk dipasang Rp 1 Milyar untuk perjalanan dinas Bupati, Wakil Bupati, Sekda, Asisten, dan para Kabag. “Dan diperubahan ini ditambah Rp 1,5 Milyar jadi total semuanya Rp 2,5 M. Dana ini termasuk minim dibadingkan dari tahun tahun sebelumnya yang mencapai Rp 3 sampai 4 Milyar,” tandasnya. 
 
Rapat anggaran antara Badan Anggaran DPRD Tabanan dan SKPD akan dijadwalkan kembali setelah dilakukan penyisiran anggaran yang terdapat di masing masing OPD. (Balitopnews.com / Made Donny )  

TAGS :

Komentar