MPLS SMKN 3 Denpasar, Perkenalkan Sustainable Tourism dan Pergub Bali No. 97/2018

Kepala Sekolah SMKN 3 Denpasar, Drs. A.A Bagus Wijaya Putra, M.Pd.,

Balitopnews.com, Denpasar - Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran baru 2019/2020 dimanfaatkan oleh Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Denpasar (SMKN 7 Denpasar) sebagai momentum untuk memperkenalkan konsep pariwisata yang berkelanjutan (sustainable tourism) yang saat ini tengah menjadi rujukan bagi pengembangan pariwisata dunia.

Terkait itu, dalam MPLS ini juga disampaikan materi tentang upaya Pemerintah Provinsi Bali yang saat ini tengah giat memerangi sampah plastik, guna mewujudkan kelestarian lingkungan dengan dikeluarkannya Pergub Bali No. 97 tahun 2018, tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai.

Kepala Sekolah SMKN 3 Denpasar, Drs. A.A Bagus Wijaya Putra, M.Pd., menjelaskan bahwa upaya membebaskan Bali dari sampah plastik yang digalakan oleh Gubernur Bali selaras dengan tuntutan dunia pariwisata yang dewasa ini mengarah pada pariwisata yang sustainable.

"Upaya mewujudkan Bali yang bebas dari sampah plastik tidak dapat dilakukan oleh satu pihak saja, tapi oleh semua pihak. Kita mendukung langkah Bapak Gubernur, dikeluarkannya Pergub Pengurangan Sampah Plastik ini (Pergub Bali No. 97/2018)," ujarnya.

"Upaya ini juga selaras dengan upaya mewujudkan sustainable tourism di Bali, karena kebersihan dan kelestarian lingkungan sangat erat kaitannya dengan keberlangsungan wisata kita," ungkapnya.

Selain materi mengenai sustainable tersebut, A.A. Wijaya Putra mengatakan para siswa juga diberikan materi-materi tentang pengenalan tata-tertib dan peraturan, yang diantaranya disampaikan oleh pihak Kepolisian, Perhubungan, dan juga tentunya materi mengenai kepariwisataan sesuai dengan fokus vokasi dari sekolah ini, yang disampaikan langsung oleh praktisi pariwisata di Bali.

Mengawali dimulainya proses belajar siswa-siswi baru ini, pihak sekolah juga melaksanakan upacara Sisya Upanayana, bagi para siswa-siswi tersebut. Upacara ini merupakan bentuk penobatan dan penyucian secara spiritual bahwa mereka saat ini telah menjadi siswa, dan siap untuk menimba ilmu.

Terkait jumlah siswa-siswi baru yang tahun ini diterima di SMKN 3 Denpasar ada sebanyak 589 anak yang berhasil terjaring, dari 750 pendaftar yang masuk. Untuk tahun ini, sesuai dengan arahan dari pemerintah diadakan penambahan satu kelas, sehingga tahun ini menjadi 17 kelas, dari yang sebelumnya 16 kelas. (Adhi)


TAGS :

Komentar