Puncak Kedaton Gunung Batukaru Terbakar Seluas 1,5 Hektar

  • 13 Agustus 2019
  • 04:17 WITA
  • News

Balitopnews.com, Tabanan

Terbakarnya pucak Gunung Batukaru di Desa Wongaya Gede, Kecamatan Penebel, Tabanan, Senin malam ( 12 Agustus 2019)  langsung ditangani secara cepat oleh jajaran Pemda, TNI, Porli dan Masyarakat.

Bahkan Selasa pagi ini ( 13 Agustus 2019), tim gabungan yang terdiri dari Polri, TNI, BPBD serta masyarakat Tabanan berjumlah 70  orang. Tim gabungan ini menggantikan tim yang sebelumnya sudah berada di puncak pada Senin dini hari.  

Bendesa Adat Wangaya Gede I Ketut Sucipto, Selasa ( 13 Agustus 2019) mengatakan  luas kebakaran di puncak kedaton mencapai 1,5 hektar. Dikatakanya masih ada titik api yang aktif, dan saat ini masih ada 40 warga yang berada di puncak kedaton memantu situasi di lokasi. “Luas kebakaran di puncak kedaton kira kira 1,5 hektar,” jelasnya.  

Gunung dengan ketingian 2.200 meter dari permukaan laut (mdpl), terbakar sekitar pukul 21,30, Senin ( 12 Agustus 2019). Kebakaran itu diinfokan beberapa warga sekitarnya.

Sekitar pukul 23.30 Wita warga masyarakat masih berkumpul ramai saat beberapa pejabat hadir melakukan peninjauan dan berbaur dengan masyarakat diantaranya : Kalaksa BPBD Provinsi Bali (Made Rentin), Wakil Bupati Tabanan IKG Sanjaya,  Sekda Tabanan I Gede Susila, Asisten II, Wakapolres, Camat Penebel, dan Jero Bendesa Adat, serta dari unsur Relawan (ORARI dan RAPI).

Data yang berhasil dihimpun di lapangan, terdapat beberapa kelompok sudah mendaki ke Puncak untuk melakukan penanganan / padaman apk, diantaranya 15 orang berangkat dari Jatiluwih, dari Batukaru 5 kelompok sekitar 60 orang, dan dari Pujungan sekitar 24 orang.

Yoga salah satu relawan yang pertama kali tiba di puncak bersama beberapa rekan lainnya, menuturkan bahwa kebakaran diperkirakan dengan luas sekitar 3 are. Pura Luhur Puncak Kedaton aman dan terhindar dari api. Posisi api di sekitar barat daya Bale Semanggen, terdapat 3 Pelinggih serta di Utama Mandala terdapat Pelinggih Bebaturan, semuanya aman jauh dari api.

Paku mas (tanaman hutan) yang lapuk dan cenderung kering diduga pemicu kebakaran karena sangat riskan terbakar. Krama / Warga masyarakat sebagai relawan yang melakukan penanganan berupaya memadamkan api dengan upaya pemutusan api agar tidak meluas. Sebagian besar api sudah padam tetapi sekam (bara) masih ada di beberapa titik, sehingga kelompok yang bertugas malam ini (subuh) akan bergantian dengan kelompok lain yang akan bertugas besok pagi.

BPBD Provinsi Bali besok pagi (Selasa 13 Agustus 2019)  akan mengirim beberapa bantuan logistik untuk kebutuhan masyarakat dan petugas pemadam, juga dukungan APD (alat pelindung diri) berupa masker serta peralatan pemadaman api seperti cangkul dan sabit yang dipergunakan untuk memutus semak agar api tidak meluas. Nihil korban jiwa akibat kejadian kebakaran ini.  (Balitopnews.com / MD )


TAGS :

Komentar