Apel Bendera dan Berbagi Sembako Tandai Peringatan Lahirnya Pancasila di DPC PDIP Tabanan

  • 01 Juni 2020
  • 12:06 WITA
  • News

TABANAN, Balitopnews.com - Segenap pengurus DPC PDIP Tabanan menggelar upacara bendera dalam rangka memperingati hari lahirnya Pancasila 1 Juni. Upacara bendera ini digelar di halaman Kantor DPC PDIP Tabanan, Jalan Raya Yeh Gangga, Tabanan, Senin ( 1 Juni 2020).

Menariknya selain petugas pengibar bendera Merah Putih, seluruh peserta upacara ini menggenakan pakaian adat madya. Didominasi dengan baju berwarna merah yang identik dengan warna kebesaran PDIP. 

Ketua DPC PDIP Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya, SE.,MM., mengatakan upacara bendera peringatan hari lahirnya Pancasila ini diikuti oleh para pengurus PAC dan DPC PDIP Tabanan. Termasuk pula para anggota Fraksi PDIP DPRD Tabanan.

Dalam apel Dr. Sanjaya yang bertindak sebagai pembina upacara membacakan amanat Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri. Adapun isi amanat tersebut sebagai berikut.

Saudara-saudara sebangsa dan setanah air
Pada 1 Juni 1945 Bung Karno mengumandangkan sebuah pidato maha penting di depan sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Pidato yang kemudian dirumuskan dalam alinea 4 Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 merupakan nilai-nilai Pancasila yang digali Bung Karno dari persada Indonesia.
Pidato ini maha penting bagi kita sebagai bangsa karena dua alasan mendasar: 
Pertama, Pancasila telah menjadi norma fundamen, filsafat, pikiran yang sedalam-dalamnya, jiwa, serta hasrat yang sedalam-dalamnya untuk di atasnya didirikan gedung Indonesia Merdeka yang kekal dan abadi. Dasar yang diperlukan sebagai syarat agar kita bisa mengklaim diri sebagai sebuah negara merdeka.
Dalam kedudukan yang demikian, Pancasila telah menjadi roh yang membimbing arah perjuangan mencapai Indonesia yang merdeka dan berdaulat penuh. Tapi lebih dari itu, Pancasila telah menjadi bintang penuntun bagi bangsa ini dalam mengarungi masa depan yang masih jauh membentang di hadapan berlapis-lapis generasi yang akan datang.

Kedua, Pancasila sekaligus telah berfungsi sebagai alat efektif yang mempertautkan bangsa yang bhinneka ini ke dalam keikaan yang kokoh. Pancasila telah menjadi magnet yang memberikan alasan bagi kita untuk menerima kemajemukan sebagai anugrah. Sebuah fungsi instrumentalistik yang efektif dalam menghindarkan bangsa ini dari kemungkinan terjadi sengketa ideologis berkepanjangan yang bagi cukup banyak bangsa baru telah memakan korban anak-anaknya sendiri.
Namun dalam beberapa dekade usaha mengisi kemerdekaan kita menyaksikan, di satu sisi Pancasila telah dipisahkan keterkaitannya dengan penggalinya, dikaburkan pengertian-pengertiannya, diselewengkan, dan akhirnya secara perlahan-lahan ditinggalkan dalam prakteknya. Di sisi lain, keteguhan kita sebagai kekuatan Pancasilais dalam memperjuangkan Pancasila agar menjadi ideologi yang hidup, mengalami perapuhan.

Untuk itu saudara-saudara, dalam rangka memperingati hari lahirnya Pancasila saya amanatkan kepada semua pejuang-pejuang Pancasilais:
Pertama, satukan hati, pikiran, ucapan dan tindakanmu ke dalam satu tarikan nafas perjuangan mewujudkan Pancasila. Jangan pernah biarkan tindakanmu mengkhianati ucapanmu. Jangan pernah biarkan ucapanmu mengkhianati pikiranmu. Dan jangan pernah biarkan pikiranmu mengkhianati hati nuranimu. Di dalam kesatuan dan keteguhan hati, pikiran, ucapan dan tindakanmu Pancasila akan menampakan kewibawaaannya.

Kedua, jadikanlah gotong royong sebagai intisari Pancasila menjadi cara pikirmu, menjadi cara tuturmu, dan menjadi cara kerjamu dimanapun dan kapanpun. Jangan pernah lelah untuk berpikir dan bertindak secara gotong royong. Hanya dengan cara itu, Pancasila akan menjadi ideologi dinamis yang hidup dan berdialektika di tengah-tengah bangsa yang bhineka ini.
Ketiga, sebagai bangsa yang sedang menjadi – a nation in the making – ingatlah akan pesan Bung Karno, “Jikalau bangsa Indonesia ingin supaya Pancasila yang saya usulkan itu, menjadi satu realiteit, yakni jikalau kita ingin hidup menjadi satu bangsa, satu nationaliteit yang merdeka, ingin hidup sebagai anggota dunia yang merdeka, yang penuh dengan perikemanusiaan, ingin hidup di atas dasar permusyawaratan, ingin hidup sempurna dengan sociale rechtvaardigheid, ingin hidup dengan sejahtera dan aman – janganlah lupa akan syarat untuk menyelenggarakannya, ialah perjuangan, perjuangan, dan sekali lagi perjuangan…”.
Karenanya, berjuang, berjuang dan sekali lagi berjuang di jalan ideologi Pancasila 1 Juni 1945 harus menjadi elan hidup setiap pejuang pancasilais. Hanya dengan cara itu, kita dapat mencapai tujuan masyarakat adil dan makmur sesuai cita-cita didirikannya Negara Proklamasi 17 Agustus 1945.

Dalam apel tersebut Sekretaris DPC PDIP Tabanan I Nyoman Arnawa, S.Sos., sebagai pemimpin upacara dan I Made Muskadana membacakan teks Pancasila.

Usai apel berlangsung Dr. Sanjaya yang juga Wakil Bupati Tabanan menjelaskan upacara bendera ini digelar dengan tetap memperhatikan himbauan pemerintah terkait memutus mata rantai covid-19. Seperti menggunakan masker dan jaga jarak.

"Sehingga peserta apel ini menjadi sangat terbatas," ungkapnya.

Terkait perayaan hari lahirnya Pancasila ini, disebutkannya akan berlangsung sebulan penuh hingga tanggal 30 Juni 2020. Adapun kegiatan seperti lomba lukis, baca puisi, edukasi terkait covid-19 dan sebagainya.

"Hari ini juga kami melalukan aksi kemanusiaan berupa pembagian 50 sak beras di SOS Desa Bantas," tutup Dr. Sanjaya. (Balitopnews.com/ ngr).


TAGS :

Komentar