Kena PHK Hotel, Landy Banting Stir Jualan Gas Keliling

  • 09 Februari 2021
  • 05:02 WITA
  • News
  I Gede Landy Radita

SINGARAJA, Balitopnews.com --  I Gede Landy Radita tak ingin terlalu lama larut dalam kesedihan usai kena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di Hotel Hyatt Nusa Dua, imbas pandemi Covid-19. Paska dipecat, pria kelahiran 4 April 1999 itupun pangsung memutuskan pulang kampung ke tempat kelahirannya di Banjar Kanginan, Desa Bila, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng.


Tak disangka, Landy rela banting setir jadi penjual gas elpiji keliling setelah dipecat dari profesinya itu.


Tentu, penghasilan diterima Landy yang sudah hampir dua (2) tahun bekerja di hotel kategori premium itu, jauh dibandingkan penghasilan yang diterimanya saat ini.


Meski begitu, putra sulung dari pasangan suami istri (Pasutri) I Ketut Citarja Yudiarta (51) dan Ni Ketut Wiartini (41) bersyukur, setidaknya membantu meringankan beban orangtua.


Landy menuturkan, pertama kali diberitahu akan kena PHK sekitar bulan Maret 2020. Tak berselang lama, ia pun resmi diberhentikan pada pertengahan April 2020, pasalnya kunjungan wisatawan kian sepi. 


"Tentu sedih, tapi ya mesti tegar menerima putusan itu (Perusahaan), karena situasi memang sepi. Mulai bekerja di hotel itu, bulan Oktober 2018, kemudian diberhentikan bulan April 2020. Status bekerja sebagai karyawan kontrak. Dulu, upah per bulan Rp 3,1 juta. Kalau sekarang jualan gas elpiji, hasilnya nggak tentu, terpenting tidak memberatkan pikiran dan jadi beban orangtua, apalagi masih punya adik-adik yang butuh biaya," ungkap Landy ketika ditemui di pangkalan elpiji, Senin(8/2).


Masih muda jualan gas elpiji, apakah terbersit perasaan malu?


Landy tergolong Anak Baru Gede (ABG) inipun blak-blakan mengaku tidak malu mencari penghasilan baru dengan berjualan gas elpiji keliling.


"Pekerjaan ini kan halal, jadi sementara ini biar bisa bertahan hidup dulu dah, karena orangtua selalu mengajarkan kemandirian. Ya, itung-itung kalau malming (malam mingguan) punya bekal dari jerih payah dan hasil keringat sendiri," imbuhnya.


Saat ini, Landy menjalankan bisnis jualan gas elpiji dengan mencari pelanggan di sekitar rumahnya.


"Bisnis jualan gas elpiji keliling ini tak lepas dari peran orangtua (ayah) yang ikut mencarikan pelanggan di sekitar rumah," terangnya.


Imbuh Landy, kondisi sama juga dialami sepupunya yakni, Ni Luh Rediasri Zender (26). 


Perempuan ABG berparas ayu itupun mengaku kena PHK imbas pandemi Covid-19. Dulu, Zender bekerja di Bali Internasional Golf Nusa Dua.


Kini, Zender mengikuti jejak Landy menjalankan bisnis gas elpiji keliling dengan memanfaatkan kepercayaan dari agen gas LPJ PT Windhu Pusaka Sakti yang mulai beroperasi pada bulan September 2020 lalu di Banjar Kanginan, Desa Bila.


"Upah training per hari Rp 50 ribu. Ya, disyukuri saja sementara ini. Kerja disini masih training selaku manajemen. Pengiriman gas elpiji sekitar 560 unit per bulan diangkut armada 28 truk. Saat ini, ada 8 pangkalan dilayani di dua kecamatan, yakni Kecamatan Sawan dan Kubutambahan," singkatnya.(Mga) 


TAGS :

Komentar