Gubernur Bali Wayan Koster Resmikan Pasar Banyuasri Sebagai Hadiah HUT Kota Singaraja ke-417

  • 30 Maret 2021
  • 22:03 WITA
  • News
Gubernur Bali, Wayan Koster meresmikan Pasar Banyuasri

 

BULELENG, Balitopnews.com - Gubernur Bali, Wayan Koster bersama Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana meresmikan Pasar Banyuasri berkonsep tradisional dan modern, Selasa (30 Maret 2021).

Peresmian Pasar Banyuasri merupakan hadiah untuk Kota Singaraja yang sedang merayakan HUT ke-417, sekaligus menjadi momentum untuk membangkitkan ekonomi kerakyatan di Kabupaten Buleleng.

 

"Saya apresiasi upaya Bupati Buleleng telah membangun Pasar Banyuasri. Sejak saya kecil, pasar ini sudah ada di Buleleng, namun kondisinya tidak teratur. Sehingga baru sekarang saya bisa melihat pasar ini berdiri megah dengan konsep desain arsitektur Bali yang bagus," ujar Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Buleleng.

 

Koster yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini meminta kepada Pemerintah Kabupaten Buleleng agar menjadikan Pasar Banyuasri sebagai lokomotif ekonomi masyarakat dari hulu sampai hilir dengan menerapkan Peraturan Gubernur Bali Nomor 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal Bali.

 

"Buleleng ini merupakan sentra pertanian terbesar di Bali, banyak produk lokal khas Buleleng ada di sini. Mulai dari anggur, kopi, mangga, manggis, rambutan, hingga durian. Tidak hanya pertanian, namun potensi kelautannya juga melimpah dan perlu dikembangkan. Saya harap anggur di Gerokgak itu harus dikelola dengan menciptakan industri olahan, supaya nilai ekonomi masyarakat lokal Buleleng terus berkelanjutan," jelas Koster yang telah menerbitkan Peraturan Gubernur Bali Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Kelola Minuman Fermentasi dan/atau Destilasi Khas Bali ini.

 

Wayan Koster yang meluangkan waktunya membeli buah lokal, dodol Penglatan, jajan gambir, kopi Banyuatis dan gula aren Pedawa yang dikemas secara modern di Pasar Banyuasri, lebih lanjut membeberkan bahwa usai Pandemi Covid-19 berakhir, ia akan mewujudkan sistem perekonomian Bali yang kuat di masa depan dengan menyeimbangkan struktur perekonomian Bali antara pertanian, kelautan, industri kerajinan rakyat yang berbasis kearifan lokal dengan pariwisata. 

 

“Saya minta kepada Bupati Buleleng, khususnya pengelola pasar agar menjadikan pasar ini sebagai pasar yang bersih, rapi, tertib dan disiplin dengan membatasi penggunaan plastik sekali pakai sesuai Peraturan Gubernur Bali Nomor 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai dan sesuai Peraturan Gubernur Bali Nomor 47 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber,” tegasnya.

 

Sementara itu, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengatakan Pasar Banyuasri dibangun dengan konsep gotong royong dengan dana Rp 175 milyar bersumber dari APBD Pemkab Buleleng Rp 100 milyar, APBD Provinsi Bali sebanyak Rp 50 milyar, dan Pemerintah Kabupaten Badung Rp 25 milyar.

 

"Saya mengucapkan terimakasih kasih banyak atas terwujudnya pasar ini dan berjanji akan menghadirkan produk lokal khas Buleleng sebagai implementasi dari Pergub Bali Nomor 99 Tahun 2018," jelas Bupati Buleleng 2 periode ini.

 

Sedangkan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali, Trisno Nugroho menyampaikan Pasar Banyuasri merupakan pasar paling megah dan The Biggest Market in Bali. 

 

"Pasar yang bernuansa tradisional modern ini juga telah menerapkan digitalisasi pembayaran berbasis Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Sehingga di masa pandemi, digitalisasi pembayaran berbasis QRIS menjadi hal penting yang harus dilakukan sebagai salah satu upaya menerapkan protokol kesehatan," pungkasnya.(gix)


TAGS :

Komentar