Siswa di Jembrana Ciptakan Alat Pintar Pendeteksi Banjir

  • 28 November 2022
  • 22:11 WITA
  • News
Dua siswa bersama guru pembina MAN 3 Jembrana saat memperagakan Robotic Alat Pintar Pendeteksi Banjir yang menjadi juara 3 tingkat nasional, Senin (28 Nopember 2022).

JEMBRANA,  Balitopnews.com- Banjir bandang yang terjadi beberapa waktu lalu, menjadi inspirasi bagi Putri Hidayati dan Dimas Ramadhan siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN ) 3 Jembrana. Kedua siswa yang ikut bergabung bersama Ekstrakurikuler Robotic di sekolah, membuka ruang kreatif untuk memunculkan ide membuat alat Robotic Inovasi yang dinamai Alat Pintar Pendeteksi Banjir atau disebut Flood Detector Smart Equitment (FD Smarte). Ciptaan robot inovasi ini berhasil menjuarai tingkat nasional diperingkat ke 3 Lomba Madrasah Robotics Competition tahun 2022 yang diselenggarakan di Yogyakarta bulan Nopember ini.

Mengenal lebih dekat dengan alat sederhana ini, Putri Hidayati bersama Dimas Ramadhan di temui di sekolahnya Senin (28 Nopember 2022) menceritakan alat yang tergolong robotic inovasi, dibuat atau diciptakan setelah melihat banjir bandang yang terjadi di Jembrana beberapa waktu. Melihat kondisi porak poranda, sehingga muncul ide mereka bersama para guru pembina untuk menciptakan alat pintar yang sederhana untuk mendeteksi bila terjadi banjir. Putri menuturkan meskipun baru berbentuk alat mini namun cara kerjanya langsung dijabarkan. Metode alat pendeteksi ini cukup sederhana. Cara kerjanya, bahwa alat ini punya sensor terhadap ketinggian air sungai. Alat ini akan merekam bila ketinggian air sungai diatas ukuran Data itu kemudian terkirim ke.smartphone lewat aplikasi FD Smarte  dan telegram. Aplikasi FD Smarte selanjutnya memberikan informasi ketinggian air dan peringatan. Sedangkan aplikasi telegram memberikan notifikasi tindakan yang harus dilakukan. 
Ada tiga kondisi terbaca sensor yakni normal, waspada dan bahaya. Alat ini akan dapat memberikan informasi kepada masyarakat terutama yang tinggal di sekitar dekat sungai. Mengetahui informasi waspada banjir , sehingga masyarakat.tahu untuk segera melakukan evakuasi lebih awal. "Kami merancang alat ini dalam waktu dua bulan dari Bulan September hingga November ," ujar Putri didampingi Dimas. Selain itu , soal kesulitan merancang alat ini, memang ada. Namun semua itu bisa teratasi atas saran guru pembina dan teman teman lainnya. 'Memang butuh waktu lama untuk memprogramkan otak alat ini," ujar Putri. Soal item elemen alat ini tidak begitu sulit mencarinya. "Kami bangga, alat pendeteksi banjir yang kami buat berhasil menjadi juara tiga tingkat nasional di Yogyakarta," ujarnya. 

Sementara di tempat yang sama , Ahmad Aupa dan Fahrul Mahally selaku guru pembina mengatakan alat pintar pendeteksi banjir ini merupakan ide bersama antara siswa dengan guru pembina di dalam ekstrakurikuler Robotic di MAN 3 Jembrana. Namun kata Ahmad , ide kreatif ini berawal dari siswa kemudian dilontarkan ke guru pembina. Tentunya alat ini akan disosialisasikan ke masyarakat. Para siswanya juga sempat melakukan observasi pada masyarakat di tepi Sungai Ijogading di Kelurahan Loloan Timur. Pada intinya masyarakat menerima, namun hal ini perlu disosialisasikan dengan pemerintahan terutama dari Kelurahan hingga kabupaten. Alat FD Smarte ini merupakan alat pendeteksi yang bermanfaat untuk lingkungan di masyarakat. Penciptaan alat pendeteksi banjir ini merupakan ciptaan pertama yang berkaitan dengan lingkungan dan berhasil menjadi juara nasional. "Ke depan kami akan buat robotic yang berguna untuk lingkungan sekolah dan juga robotic untuk rumah tangga," ujarnya optimis. (Ono) . 

 


TAGS :

Komentar