Fakultas Pariwisata Unud Gelar Seminar International Bali Tourism Summit di Ubud
Jumat, 03 Mei 2024
GIANYAR, Balitopnews.com - Fakultas Pariwisata Universitas Udayana bekerjasama dengan Bali Spirit Festival menyelenggarakan Seminar Internasional Bali Tourism Summit, yang berlangsung di Banyan Tree Plataran Ubud, Gianyar,Bali,3 Mei 2024.
Seminar Internasional ini mengangkat tema "Harmony of Wellness: A Journey Through Bali's Spirit" sebagai rangkaian acara Badan Kekeluargaan (BK) Fakultas Pariwisata ke-39.
Dr. I Wayan Suardana, SST.Par, M.Par selaku Dekan Fakultas Pariwisata, yang membuka langsung Seminar internasional yang bertujuan untuk mempromosikan wellness tourism bukan hanya sebagai ilmu yang dapat dikaji secara akademik, tetapi juga perlu dipahami oleh praktisi untuk mencapai keberlanjutan dalam pelestarian lingkungan dan menjaga spiritual dari harmonisasi yang sudah terbangun di Bali.
Hadir dalam seminar sehari ini diantaranya
Wakil Rektor 4 Universitas Udayana, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar, dan Ketua Bali Spirit Festival.
Sementara itu tiga narasumber yang berpengalaman dari dalam dan luar negeri memaparkan materi tentang wellness. Profesor Eric Gilson memberikan wawasan terkait penelitiannya yang membahas tentang manfaat terumbu karang untuk kesehatan dan kesejahteraan manusia, khususnya bagi masyarakat Bali yang kehidupannya sangat berkaitan erat dengan budaya dan alam. Pelestarian terumbu karang di Bali sangat penting untuk menjaga keberlangsungan ekosistem sebagai daya tarik wellness tourism. Proses pelestarian terumbu karang saat ini dipermudah dengan bantuan teknologi AI yang dapat mengidentifikasi terumbu karang yang rentan terkena penyakit, sehingga lebih cepat untuk ditangani. Anak Agung Gde Rai membagikan wawasannya terkait ARMA Museum & Resort sebagai museum hidup yang memegang teguh budaya dan adat Bali. Kebudayaan dan adat yang melekat dalam diri orang Bali, terpancar dari segala aktivitas yang menjadi daya tarik bagi pengunjung. Hal terpenting dalam pengembangan wellness tourism adalah kesadaran diri dan spiritual sebagai cerminan harmonisasi budaya dan lingkungan di Bali.
Terakhir, Meghan Pappenheim memaparkan tentang harmoni dari wellness yang didapatkan dari kolaborasi antar stakeholders dalam menjaga kelestarian pariwisata di Bali. Bali Spirit Festival juga dirancang untuk membangun harmoni antar manusia, alam dan lingkungan.
Pemaparan materi didampingi oleh Natasha Erinda Putri Moniaga, S.S., M.Par. sebagai moderator; Prof. Dr. Drs. I Nyoman Sunarta, M.Si sebagai komentator; dan Prof. Dr. I Gede Pitana, M.Sc. sebagai penanggap. Acara ini dimeriahkan oleh Yoga Tertawa yang memberikan penyegaran guna menjaga kesehatan tubuh dan mental peserta. Selanjutnya, ada juga latihan tertawa yang memberikan manfaat penyembuhan untuk berbagai penyakit.
Selain acara dari Yoga Tertawa, adapula tarian cenderawasih yang turut memeriahkan acara seminar internasional .
Tujuan lain dari seminar ini sebagai upaya perwujudan quality tourism maka perlu menjadikan alam sebagai aktor atau stakeholder, bukan hanya objek. Quality tourism harus dibangun dari masyarakat lokal yang berkualitas sehingga pengunjung yang berkualitas pun akan turut berpartisipasi dalam menjaga harmoni antar manusia dan alam di Bali.(Rls/Btnc)
Komentar