H-3 Coblosan, Dua Anak Ranting PDIP di Dua Desa di Kediri Mengundurkan Diri
Minggu, 24 November 2024
TABANAN, Balitopnews.com - Soliditas PDIP Tabanan menjelang H-3 pencoblosan pilkada serentak 27 November 2024, terguncang.
Pasalnya pengurus anak ranting di Desa Pandak Bandung dan Desa Belalang Kecamatan Kediri mengundurkan diri.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan penyebab mundurnya pengurus anak ranting PDIP karena banyak aspirasi ditingkat anak ranting yang tidak diakomodir PDIP Tabanan. Pun mengesampingkan tokoh-tokoh di Kecamatan Kediri hingga soal adanya saksi ditingkat TPS yang dilakukan pergantian sepihak tanpa alasan.
Mundurnya dua pengurus anak ranting PDIP Tabanan di sejumlah desa yang ada di Kecamatan Kediri dibenarkan oleh I Made Edi Wirawan yang juga selaku Wakil Ketua DPC PDIP Tabanan.
"Ya benar, namun saya tidak tahu persis pertimbangan mereka mengundurkan diri," akunya, Minggu malam ( 24 November 2024)
Sementara itu Ketua Anak Ranting Desa Pandak Bandung, Kediri Anak Agung Made Adi tak menampik jika dirinya telah mengundurukan sebagai Ketua Anak Ranting PDIP di Desa.
"Saya selaku Ketua Anak ranting per hari ini sudah mengundurkan diri," akunya dihubungi sambungan telepon, Minggu malam (24 November 2024)
Ia menyampaikan alasan yang mendasar mengapa ia yang sudah mengabdi selama puluhan di tingkat anak ranting harus mengundurkan di sebagai kader PDIP Tabanan.
Pertama karena melihat situasi PDIP Tabanan yang tidak kondusif. "Yang nama mengundurkan diri yang pasti ketidakpuasan, apalagi saya ini sudah 25 tahun menjadi Ketua Anak Ranting," ucapnya.
Alasan kedua yang paling mendasar adalah tidak adanya tokoh dari Kecamatan Kediri yang dipakai oleh PDIP Tabanan saat ini.
"Kediri ini kan jumlah pemilih terbesar di Kabupaten Tabanan. Namun tokoh di Kediri banyak tidak digunakan. Misalnya bapak I Made Edi Wirawan yang notabena mendampingi I Komang Gede Sanjaya selama 3,5 tahun pada periode pertama justru tidak dipakai lagi," bebernya.
"Artinya semua tokoh Kediri tidak ada yang dipakai, padahal aspirasi sudah kami sampaikan. Ya bisa dikatakan tokoh-tokoh kami di Kediri bisa dianggap atau dilihat sebelah mata," sambungnya.
Ia menambahkan sejumlah tokoh-tokoh di Kecamatan Kediri tidak ada perhatian sama sekali. Bisa dilihat apakah ada tokoh Kediri yang mewakili masyarakat Kediri saat ini. "Itu menjadi alasan kami harus mendur," jelasnya.
Yang menarik lagi adanya sejumlah saksi yang ada di Kecamatan Kediri berasal dari PDIP Tabanan diganti secara sepihak tanpa alasan pasti menjelang proses pemungutan suara berlangsung.
"Yang saya tidak habis pikir semua saksi-saki yang ada di anak ranting yang bertugas saat pemungutan suara diganti mendadak. Alasan karena apa saya tidak tahu," tutupnya. (Tim)
Komentar