Nama ITB STIKOM Bali Dikaitkan dengan Kasus Pengiriman PMI oleh PT RA, Ini Penjelasan Pihak Rektorat
Sabtu, 17 Mei 2025

DENPASAR, Balitopnews.com - Semakin tinggi pohon semakin kencang angin menerjang. Ungkapan itu saat ini sedang dialami kampus ITB STIKOM Bali.
Pasalnya belum lama ini nama besar ITB STIKOM Bali dikaitkan dengan pengiriman Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang dilakukan oleh PT RA.
Menanggapi isu tersebut, pihak rektorat ITB STIKOM Bali menggelar jumpa pers yang berlangsung di kampus ITB STIKOM Bali di Jalan Raya Puputan Renon, Denpasar, pada Sabtu (17 Mei 2025).
Hadir Rektor ITB STIKOM Bali DR Dadang Hermawan, Pembina Yayasan Widya Dharma Santi (WDS) Prof Dr. I Made Bandem, MA beserta pembantu rektor.
Rektor ITB STIKOM Bali DR Dadang Hermawan menjelaskan, sekitar tiga tahun lalu ITB STIKOM Bali berhasil menjalankan program kuliah sambil magang di luar negeri yakni Jepang dan Taiwan. ITB STIKOM Bali kemudian mengembangkan kuliah sambil kerja ke luar negeri yang didasari membantu PMI selain mendapatkan dana dan pengalaman kerja di luar negeri juga mendapakan gelar di masa depanya.
Kemudian lewat PT Widya Dharma Santi salah satu perusahaan dibawah ITB STIKOM Bali group menjalani kerjasama dengan Perusahaan Pengiriman PMI (P3MI ) resmi yakni PT RA yang berkedudukan di Jakarta. Kerjasama tersebut dibatasi pada pemberian dana talangan bagi mahasiswa ITB STIKOM Bali yang akan berangkat ke luar negeri. "Posisi ITB STIKOM Bali adalah perguruan tinggi tempat kuliah mahasiswa calon PMI dan PMI yang bekerja di luar negeri. Dana talangan akan diberikan kepada mahasiswa ITB STIKOM Bali yang akan berangkat ke luar negeri melalui melalui PT Widya Dharma Sidhi," jelas DR Dadang Hermawan. Dana talangan itu akan dikembalikan oleh mahasiswa ITB STIKOM Bali yang sudah magang di luar negeri dengan cara mencicil. " Mahasiswa kami yang magagang di Jepan bisa dapat hampir Rp 14 Juta per bulan. Disisihkan untuk mencicil dana talangan dan untuk biaya hidup di luar negeri," tandas DR Dadang Hermawan.
Pihaknya kemudian bekerjasama dengan PT RA yang bekedudukan di Jakarta namun punya perwakilan di Bali. "PT RA mengangkat sudara AW sebagai staf operasional PT RA yang ada di Bali," jelas DR Dadang Hermawan. Tugas AW melakukan rekrutmen calon peserta progam dengan berbagai persyaratan termasuk biaya yang harus dipenuhi para calo PMI. "Jumlah calon PMI yang teleh direkrut AW sebanyak 22 orang. Dari 22 orang yang berhasil diberangkatkan ke luar negeri 2 orang. Sisanya ada yang mengundurkan diri dananya minta direfund dan ada yang menunggu proses keberangkatan ke luar negeri," tandasnya.
Untuk dana yang disetor oleh calon PMI ada dua jenis. Yakni untuk biaya pendidikan di ITB STIKOM Bali dan biaya keberangkatan ke luar negeri yang difasilitasi oleh PT RA melalui AW.
"Dana yang masuk ke kami hanya Rp 5 Juta untuk biaya awal kuliah, " beber DR Dadang. Sedangkan biaya keberangkatan disetor ke rekening pribadi AW yang sebagian besar sudah dikirim ke rekening PT RA untuk pemberangkatan calon PMI tersebut ke luar negeri. Beberapa orang kemudian tidak mau menunggu waktu keberangkatan dan meminta uangnya dikembalikan. Sebanyak 6 orang dananya sudah dikembalikan. Karena lama menunggu akhirnya kasus ini dilaporkan ke pihak berwajib. "Kami tegaskan kami tidak ada melakukan penipuan. Dan untuk sementara program ini kami pending dulu," pungkas DR Dadang Hermawan. (Md)
Komentar