BaliTopNews - Journalists never die

Alamat Redaksi : Jalan Beji nomor 1, Banjar Bongan Gede, Desa Bongan, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan, Bali

Call:088977952703

info@balitopnews.com

Sekda Tabanan Buka FESTA 2025 , Ajang Pelestarian Budaya dan Sinergi 12 Desa di Kecamatan Tabanan

Jumat, 13 Juni 2025

BaliTopNews - Journalists never die

 

TABANAN, Balitopnews.com — Mewakili Bupati Tabanan, Sekretaris Daerah (Sekda) I Gede Susila secara resmi membuka Festival Kecamatan Tabanan (FESTA) 2025 yang ditandai dengan kegiatan Senam Bersama dan meliang-liang, bertempat di Taman Bung Karno dan kawasan Gedung Kesenian I Ketut Marya, Jumat (13 Juni 2025) pagi.

 

Festival yang mengusung tema “Gendu Asada Rasa” ini menjadi ruang ekspresi budaya sekaligus sarana pelestarian seni lokal yang melibatkan 12 desa se-Kecamatan Tabanan. Hadir dalam acara pembukaan jajaran perangkat daerah, unsur Forkopimcam, Kapolsek, Danramil, para Perbekel, TP PKK, ASN, serta masyarakat umum.

 

Dalam sambutannya, Sekda I Gede Susila menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai momentum awal untuk menggali serta menampilkan potensi seni dan budaya yang ada di tingkat desa. “Kami berharap seluruh pertunjukan yang ditampilkan dapat memukau masyarakat dan menjadi bagian dari rangkaian menuju Pesta Kesenian Bali. Ini juga merupakan implementasi nyata dari Visi Tabanan Era Baru: Aman, Unggul, dan Madani,” ujar Susila.

 

Festival yang berlangsung selama dua hari, 13–14 Juni 2025, digelar di dua titik utama, yakni Gedung Kesenian I Ketut Marya dan area Taman Bung Karno. Seluruh rangkaian kegiatan terbuka untuk masyarakat dan dimulai sejak pukul 08.00 WITA hingga selesai.

 

FESTA 2025 menghadirkan berbagai agenda yang dikemas dalam lima pilar utama kegiatan. Pilar pertama adalah Wimbakara (Lomba), yang meliputi lomba mewarnai untuk anak TK/PAUD, mesatwa Bali tingkat SD, serta lomba merangkai janur yang ditujukan untuk TP PKK desa. Pilar kedua adalah Rekasedana (Pertunjukan), berupa pagelaran seni karawitan, tari, teater, dan pertunjukan budaya lainnya yang menampilkan potensi seni dari masing-masing desa, serta dimeriahkan oleh penampilan bintang tamu. Pilar ketiga, Kandarupa (Pameran), menyajikan ragam kuliner tradisional dan karya seni dari 12 desa sebagai wadah promosi bagi UMKM dan pelaku kreatif lokal. Pilar keempat, Widyatula (Sarasehan), berupa diskusi publik bertema “Bali Masa Kini” yang membahas dinamika sosial dan budaya yang sedang berkembang di Bali. Adapun pilar terakhir adalah Pramana Patra Abdi Winangun, yaitu penganugerahan bagi desa yang menunjukkan dedikasi tinggi dalam pelestarian seni, adat, dan budaya. 

 

Antusiasme masyarakat tampak sejak pagi hari. Salah satu warga, Ni Made Putri Astarini asal Desa Delod Peken, mengungkapkan rasa bangganya bisa terlibat dalam kegiatan ini.

 

"Festival ini sangat bermanfaat bagi kami masyarakat. Selain bisa menikmati seni dan budaya lokal, kami juga merasa lebih dekat dengan desa-desa tetangga. Semoga kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut setiap tahun," ujarnya.

 

Festival ini diharapkan mampu menjadi motor penggerak kolaborasi, memperkuat identitas budaya lokal, serta mempererat semangat gotong royong masyarakat menuju Tabanan yang Aman, Unggul dan Madani. (Rls/Btnc)


Komentar

Berita Terbaru







Terpopuler