PKM Fakultas Pariwisata UNUD Bantu Masyarakat Desa Mangesta Kembangkan Kuliner Lokal

  • 04 Agustus 2018
  • 01:38 WITA
  • News
 
Balitopnews.com, TABANAN 
 
Program kemitraan masyarakat Fakultas Pariwisata Universitas Udayana (UNUD) membantu pengembangan kuliner lokal di Desa Mangesta, Kabupaten Tabanan, Bali. Kegiatan pelatihan yang  berlangsung belum lama berselang itu, diikuti 45 peserta dari Kelompok 
KARIPAOn (Karya Ibu Pang Ada Ongkos) Desa Mangesta. 
 
 
Menurut Dosen Fakultas Pariwisata UNUD, Ni Nyoman Sri Aryanti  tujuan dari kegiatan PKM Kuliner  di Desa Mengesta adalah untuk menumbuhkan dan meningkatkan motivasi masyarakat  menjadikan potensi produk pertanian di Desa Mengesta dapat dijual dalam bentuk olahan yang sudah jadi dan dikemas. Produk yang dihasilkan  bernilai ekonomis, sehingga dapat memberikan tambahan pendapatan kepada masyarakat Desa Mengseta. ” Ini juga sabagai upaya untuk menggugah jiwa kewirausahaan masyarakat untuk mengolah bahan mentah menjadi barang jadi dan bernilai ekonomis tinggi,” jelasnya. 
 
Dipaparkanya, pelatihan pada hari pertama, para peserta  pelatihan diberikan teori-teori tentang teknik pengolahan, kandungan gizi dan zat-zat yang terkandung dalam bahan kuliner, tingkat kematangan dalam pengolahan, teknik pemanasan, campuran-campuran yang diperlukan.  ”Pada sesi pemberian teori tersebut para peserta sangat antusias memperhatikan materi yang diberikan, sehingga dapat menjadi modal pemahaman dan pengetahuan untuk peserta dalam  mengikuti kegiatan-kegiatan praktek langsung pengolahan kuliner dari bahan-bahan yang didapatkan di Desa Mengesta,”tandasnya. 
 
Untuk hari kedua, para peserta sudah mulai praktek  membuat permen pepaya basah. Dalam proses pembuatan permen pepaya basah ini, bahan-bahan serta peralatan yang  digunakan disiapkan terlebih dahulu oleh para peserta pelatihan dengan dipandu seorang “Chef” yang mengarahkan segala sesuatunya agar dalam proses kerja tersebut berjalan lancar. Praktek-praktek selanjutnya pun langkah-langkah yang dilakukan hampir sama karena peserta pelatihan sudah dibekali dengan buku resep dan panduan pelaksanaan praktek. Sedangkan para hari ketiga pelatihan, para peserta diberikan  praktek membuat perpen pepaya basah dihari berikutnya membuat permen pepaya kering,  nuget ikan air tawar, abon pepaya, kripik bungkil pisang, dan abon bungkil pisang, kripik keladi, puding labu siam, stik keladi dan permen labu siam. 
 
”Untuk pemasaran produk yang telah jadi merupakan tugas bersama dengan kerja keras dan berkesinambungan,” tandasnya. Memang diakui untuk memasarkan produk baru agak susah dan membutuhkan waktu. 
 
Di Desa Mangesta sendiri pemasaran produk kuliner lokal dilakukan dengan berbagai upaya.Seperti Membuat Brosur dan Membuat Buku Resep, mengaktifkan BUMDes, mengaktifkan Website Desa, Bekerjasama dengan Produsen atau Swalayan.Mengikuti Pameran atau Festival Kuliner dan Mendirikan Pusat Kuliner atau Pusat Oleh-Oleh. ( Balitopnews.com / Made Donny ) 

TAGS :

Komentar