Prajuru Banjar Legian Bangun Sinergitas Bersama Para Pelaku Usaha Setempat

  • 31 Oktober 2018
  • 02:33 WITA
  • News
Foto Bersama Prajuru Banjar dan Para Pelaku Usaha Lingkungan Setempat Saat Acara Gathering - Foto: Balitopnews.com
 
Balitopnews.com, Badung - Prajuru Banjar Legian Kelod (Br. Legian Kelod), Desa Adat Legian kembali menggelar acara gathering (berkumpul) bersama para pelaku usaha yang ada di lingkungan tersebut. Gathering kali ini merupakan acara yang ke 5 kalinya, dilaksanakan di Pullman Hotel, Legian-Kuta, Bali, pada Selasa 30 Oktober 2018.
 
Chief Committee acara gathering tersebut, I Wayan Puspa Negara menjelaskan tujuan dilaksanakannya acara ini adalah untuk membangun komunikasi yang baik antara para pelaku usaha yang ada di lingkungan Desa Adat Legian, khususnya di Banjar Legian Kelod dengan jajaran prajuru desa adat dan masyarakat di lingkungan sekitar.
 
"Gathering ini kita laksanakan guna membangun hubungan lahir batin antara pelaku usaha dengan lingkungan. karena tanpa adanya dukungan dari lingkungan pengusaha tidak akan dapat berjalan dengan baik dan begitupun sebaliknya, lingkungan membutuhkan kontribusi dari pelaku usaha dalam memelihara dan mengembangkan lingkungan sekitarnya, jadi simbiosisnya mutualisme (saling menguntungkan, -red)," paparya di sela-sela acara Gathering tersebut.
 
Pada kesempatan tersebut, mewakili para prajuru Puspa Negara juga menyampaikan kepada para pengusaha yang hadir terkait rencana pihak Banjar Legian Kelod untuk membangun Balai Kulkul dan mengharmonisasi wajah Balai Banjar mereka.
 
Caleg Partai Golkar No. urut 2 untuk Kabupaten Badung tersbut mengatakan Balai Kulkul yang akan dibangun beserta harmonisasi Balai Banjar tersebut rencananya akan menghabiskan anggaran sebesar 1.5 Milliar Rupiah. 
 
Ia menjelaskan sumber dana pemenuhan anggaran tersebut berasal dari bantuan Pemerintah Kabupaten Badung, sumbangan masyarakat dan sumbangan pelaku usaha yang ada di lingkungan Br. Legian.
 
“Kami membutuhkan dana Rp 1,5 miliar untuk pembangunan balai kulkul dan harmonisasi balai banjar. Di mana pemda sudah memberi bantuan Rp 750 juta. Selain itu, ada bantuan pelaku usaha dan masyarakat sehingga saat ini total dana yang terkumpul ialah Rp 1,1 miliar,” ungkapnya. 
 
Pada kesempata tersebut, para pelaku usaha yang hadir mendapat kesempatan untuk menyampaikan dan mendiskusikan hal-hal yang berkaitan dengan kondisi lingkungan sekitar dan usahanya. 
 
Salah satunya disampaikan oleh Purwa, perwakilan dari Rama Recidence, ia berharap unit-unit usaha yang ada di linkungan Banjar Legian dapat ditata kembali, khususnya usaha Spa yang kian menjamur namun tidak diimbangi dengan pegawai yang menurutnya tidak memenuhi standar. 
 
"mereka menawarkan produk jasa spa mereka dengan pendekatan yang tidak baik, sehinnga hal tersebut membuat tamu merasa kurang nyaman, tentu ini akan mempengaruhi citra pariwiasata yang ada di Legian," tuturnya.
 
Di akhir acara, dari pelaku usaha yang hadir terkumpul donasi sebesar Rp 25 juta. Donasi ini diberikan diantaranya oleh Bebek Goreng Haji Slamet, LPD Legian Kelod, Rama Residence, Mega Sari Bungalow dan lainnya. (Adhi)

TAGS :

Komentar