Kesal Rumah Besubsidi Tak Kunjung Dibangun, Puluhan Pembeli “Gerudung” Developer

  • 17 Desember 2018
  • 13:38 WITA
  • News
Balitopnews.com, TABANAN 
Kesal lantaran rumah bersubsidi yang rencananya dibangun di Desa Batuaji, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, tak  kunjung dibangun. Puluhan pembeli mendatangi kantor pemasaran rumah bersubsidi  yakni  CV Jasmine di  Jalan Pondok Indah, Delod Peken, Kecamatan Tabanan, Senin ( 17 Desember 2018). 
 
Erbiatus ( 45) salah satu pembeli yang beralamat di Nusa Dua, Badung mengaku kesal karena rumah yang pernah dijanjikan hingga saat ini belum kunjung dibangun. Padahal ia telah membayar uang muka sebesar Rp 7,5 Juta. “Uang mukanya sudah saya bayar satu tahuh lalu, tapi sampai saat ini belum ada kejelasan mengenai pembangunan rumah tersebut,” jelasnya. 
Ia pun meminta pihak pengembang bertangungjawab  atas hal ini. “Saya beberapa kali hubungi developer nya katanya masih proses masih proses,” katanya kesal. Ia hanya ingin uangnya kembali, karena sudah hampir satu tahun  belum juga ada kejelasan. 
 
 
Hal senada juga diungkapkan pembeli dari Denpasar. Ia sengaja datang untuk mendapatkan uang DP telah dibayarkan sebesar Rp 25 juta kembali utuh. Ia mengaku sudah membayar uang muka sejak  awal tahun 2017. Awalnya ia tidak ragu karena ijin yang diperlihatkan lengkap. Namun ketika ditunggu sampai akhir 2017, tidak ada tanda tanda rumah yang dibelinya dibangun. Ia kemudian mencari tahu semua informasi. Termasuk menghubungi Gusti Rai Gunadi, namun jawabanya selalu masih diproses dan diproses. “Saya hanya mendapatkan jawaban masih diproses dan disuruh bersabar,” jelasnya yang enggan namanya disebut. Ia kemudian terus mendesak agar ada kejelasan dari uang yang telah dibayarkanya. “Namun mentok lagi dan  tidak ada kejelasan,” bebernya. Ia hanya ingin uangnya kembali dan tidak berminat lagi memiliki rumah yang ditawarkan oleh Developer Gusti Rai Gunadi. 
 
 
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun di lapangan, ada sekitar 400 orang pembeli yang telah membayarkan DP pembelian rumah subsidi seharga Rp 141 Juta tersebut. Rata-rata pembeli membayarkan DP Rp 7 juta, namun ada juga beberapa orang yang telah menyerahkan DP Rp 20 juta, Rp 25 juta bahkan Rp 60 juta dengan alasan agar angsuran per bulannya lebih ringan. Sebelum membayarkan DP, para pembeli juga sudah membayarkan uang tanda jadi Rp 500.000.
 
Kepada para pembeli, pihak pengembang mengatakan proses pembangunan rumah tersebut akan dimulai tiga bulan setelah proses pembayaran DP, karena para pembeli juga masih harus menjalani serangkaian tahapan mulai dari melengkapi beberapa dokumen kemudian BI Checking. Namun kenyataannya hingga berjalan satu tahun lebih, pembangunan rumah bersubsidi bernama Puri Parahyangan itu belum juga terealisasi. Dimana dalam hal ini sebagai pengembang atau developer yakni PT. Promedia Indoperkasa dengan pimpinan I Gusti Rai Gunadi, dan CV. Jasmine sebagai pemasaran atau marketing.
 
Sementara itu suasana sempat memanas saat pihak CV Jasmine selaku marketing menyampaikan kepada para pembeli bahwa pihak pengembang baru akan menemui pembeli dan mengembalikan uang DP sekitar pukul 15.00 Wita. Padahal para pembeli yang berasal luar Tabanan sudah menunggu sejak pagi.  Namun hingga pukul 15.00 Wita belum juga DP para pembeli dicairkan. Sehingga CV Jasmine yakni Putu Susi Kristianti diamankan ke Mapolres Tabanan guna menghidari hal yang tidak diinginkan.  ( Balitopnews.com / Made Donny ) 
 

TAGS :

Komentar