Putu Alit Yandinata: Wakil Rakyat adalah Amanah, Menjalankannya dengan Baik adalah Kebahagiaan

  • 08 April 2019
  • 06:40 WITA
  • News
I Putu Alit Yandinata,SS., Aggota DPRD Kab. Badung (2014-2019) dan Caleg DPRD Kab. Badung, Partai PDIP No. urut 5, Dapil Abiansemal (Foto: Istimewa)
 
Balitopnews.com, Badung - Tidak ada cara yang baku dalam mengukur keberhasilan seorang wakil rakyat yang duduk di kursi Dewan Perwakilan Rakyat baik itu tingkat pusat (DPR RI), Daerah Tingkat 1 (DPRD Provinsi) maupun Daerah Tingkat 2 (DPRD Kabupaten/Kota).
 
Salah satu cara yang paling mudah untuk mengukur keberhasilan seorang wakil rakyat yaitu dengan melihat seberapa tinggi kepuasan masyarakat atas perhatian dan kepedulian yang diberikan oleh wakil tersebut dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat yang telah menjadi konsituennya (pemilih).
 
Kepuasan tersebut tentunya hanya akan didapat apabila wakil tersebut mampu memperjuangkan aspirasi dan solusi dari masalah-masalah yang dihadapi oleh konsituennya.
 
Menjadi wakil rakyat adalah amanah yang tak boleh dianggap main-main. Dipundaknya digantungkan nasib dan harapan ribuan bahkan ratusan ribu masyarakat pemilihnya, nasib daerahnya, serta nasib bangsa dan negaranya.
 
Bagi I Putu Alit Yandinata, SS., anggota DPRD Kabupaten Badung dua periode, 2009-2014, dan 2014-2019 menjalankan amanah dan menjaga kepercayaan masyarakat yang diberikan kepadanya telah menjadi prinsip dalam hidupnya.
 
Terjun ke dunia politik dan menjadi wakil rakyat di parlement menurutnya adalah kehendak alam yang tak pernah ia sangka dan tak pernah berambisi untuk itu sebelumnya. Semuanya mengalir begitu saja, seperti memang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa. 
 
Ia mengisakan awal dirinya masuk kedunia politik lantaran dorongan dari masyarakat di desa tempat tinggalnya yang ingin memiliki wakil di DPRD Kabupaten Badung agar dapat memperjuangkan asprasi mereka.
 
"Awal saya terjun kedunia politik karena dorongan dari masyarakat, sebelumnya saya adalah seorang pengusaha. Waktu itu ada pemekaran desa pada tahun1999, pada saat itu di sini gak ada DPRnya, masyarakat meminta dan saat melihat pergerakannya sungguh-sungguh akhirnya ikut," tuturnya saat ditemui di kediamannya, di Desa Dauh Yeh Cani, Abiansemal-Badung, Minggu (8/4).
 
Awal perjuangannya, dimulai dari bergabung dengan partai terbesar di Bali, yaitu PDIP. Awal bergabung, Putu Alit Yandinata diberikan tugas sebagai ketua ranting PDIP Desa Dauh Yeh Cani.
 
"Awalnya menjadi ketua ranting, namun tidak lolos jadi calon di internal PDIP karena saat itu berjenjang menurut struktur, sedangkan saya baru jadi ketua ranting waktu itu jadi gak lolos jadi calon tahun 2004," ujarnya.
 
Beberapa tahun kemudian ia terus maju menjadi Ketua PAC PDIP Kec. Abiansemal dan pada tahun 2009 berhasil lolos dan terpilih sebagai anggota DPRD Badung, dengan perolehan 4.500 suara.
 
Kemudian di tahun 2014 dirinya kembali dipercaya oleh masyarakat kali ini dengan dukungan suara yang jauh lebih besar, yaitu 8000 suara. Bahkan angka itu melebihi BPP (Bilangan Pembagi Pemilih) yang saat itu ditetapkan sebesar 6000 suara untuk satu kursi.
 
Perolehan tersebut tertinggi ke dua setelah I Nyoman Giri Prasta, yang saat ini menjadi Bupati Badung, waktu itu perolehannya sebanyak 11.000 suara, setara dengan dua kursi DPRD Kabupaten Badung.
 
"Di periode kedua saya mendapatkan dukungan sebanyak 8000 suara. Perolehan tersebut melebihi target dari BPP yang waktu itu sebesa 6000 suara. Pak Giri waktu itu 11.000 suara," ucapnya.
 
Dan di periode Pemiliha Legislatif tahun 2019 ini ia kembali diajukan oleh masyarakat untuk melanjutkan ke periode ke tiga. Ia mengaku, di periode ini semakin mudah karena masyarakat sudah melihat dan merasakan bukti perjuangannya selama ini dan juga satu jalur dengan perjuangan Bupati Badung.
 
Ia optimis berkat kebijakan Bupati Badung Nyoman Giri Prasta yang sangat menguntungkan masyarakat, khusunya Abiansemal yang menjadi daerah pemilihannya perolehan suaranya akan bisa mencapai target sebesar 15.000 suara.
 
Putu Alit Yandinata juga memiliki tim yaitu yang dikenal dengan nama Kortek (Koordinator Teknis) 5AY, yang sangat solid dan militan. Kortek 5AY bukan hanya sekedar tim pemenangan, namun juga tim pejuang rakyat dan nama 5AY sendiri sekaligus menjadi brand dari perjuangan Putu Alit Yandinata.
 
5AY mengandung makna filosofis, angka 5 sebagai dasar, sedangkan A dan Y sebagai aku dan kamu sesuai konsep ajaran Tat Twam Asi. Motto 5AY adalah "Saling Gisi" (saling memegang) yang memiliki makna saling menguatkan.
 
“Dimana jika ada yang membutuhkan, maka 5AY ini hadir membantu penderitaan orang lain. Karena jika ada yang menderita, kita juga ikut menderita,” jelasnya 
 
Sementara itu Ketua Koordinator 5AY, I Made Suta Dwija menjelaskan prinsip kerja dari Kortek 5AY ini adalah menjembatani informasi khususnya terkait program Putu Alit dan Bupati Badung agar bisa menyentuh kebawah. 
 
"Kortek 5AY ini bisa dikatakan sebagai perpanjangan tangan dari Pak Tu Alit kepada masyarakat, dan juga penghubung aspirasi masyarakat kepada Pak Tu Alit sehingga semakin cepat direspon semakin bagus," terangnya.
 
Koordinator-koordinator 5AY, lanjut Made Suta, di tiap-tiap banjar ada 7 orang dengan jumlah banjar yang ada di Abiansemal sebanyak 124 banjar, dan 9 orang koordinator di tiap-tiap desa dengan jumlah desa sebanyak 18 desa.
 
Para koordinator ini berperan aktif dalam mengawal dan mendorong suksesnya implementasi dari program-program Bupati Badung. Dan juga aktif menangkap aspirasi dan permasalahan yang ada di masyarakat.
 
Aspirasi-aspirasi tersebut kemudian dikoordinasikannya dari tingkat banjar ke desa ke kecamatan hingga ke wakil rakyatnya, yaitu Putu Alit Yandinata untuk kemudian dicarikan solusinya dan diperjuangkan di dewan.
 
"Jadi dengan demikian Pak Tu Alit sebagai wakil rakyat bisa cepat menangkap, merekam dan merespon persoalan yang ada di tengah masyarakatnya," ujarnya.
 
"Misalnya ada masyarakat yang sakit butuh bantuan, Kortek yang ada di banjar yang bersankutan langsung merespon, menginfokan melalui WA langsung ada yang menangani, yang lain misalnya seperti kemarin ada bencana longsor langsung diinfokan melalui group WA yang kita miliki, kita bisa langsung respon dengan mennghubungi BPBD jadi cepat penanganannya," paparnya.
 
Dengan sistem ini, menurut Made Suta, masyarakat benar-benar dapat merasakan manfaatnya mereka memiliki wakil rakyat yang benar-benar peduli dengan nasib mereka. Menurutnya, tidak heran kalau dukungan masyarakat untuk Putu Alit semakin besar, hal itu dapat dilihat dari peningkatan jumlah dukungan suara periode 2014 yang lalu yang mencapai hampir 100%. Dan di periode ini iapun juga optimis akan dapat meraih target 15.000 suara. (Adhi)

TAGS :

Komentar