Ratusan Warga Adat Tinungan Iringi Prosesi Upacara Mekinsan di Geni Puspitawati TKI yang Meninggal

  • 04 Desember 2019
  • 23:17 WITA
  • News
Prosesi nyiraman layon almarhumah Ni Gusti Ayu Nyoman Puspitawati sebelum digelarnya upacara mekinsan di geni, ( Rabu 4 Desember 2019)

 

Balitopnews.com, Tabanan

Ratusan warga Adat Tinungan, Desa Apuan, Kecamatan Baturiti, Tabanan Rabu ( 4 Desember 2019)  mengiringi prosesi upacara mekinsan di geni, almarhumah I Gusti Ayu Nyoman Puspitawati (46) Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang meninggal dunia di Singapura.

Sebelum digelar upacara mekinsan digeni, terlebih dahulu dilakukan serah terima jenazah Puspitawati dari KBRI kepada pihak keluarga sektiar pukul 13.30 Wita. Tampak juga hadir dalam serah terima Dinasker Provinsi Bali, Disnaker Tabanan, Dinas Pendudukan Catatan Sipil Tabanan.

Jenazah Puspitawati tiba di rumah duka sekitar pukul 11.45 yang disambut histeris keluarga.  Kedua anak almarhumah   yakni Anak Agung Hendra Artha Putra dan Anak Agung Diah Istri Arhta Sari menangis saat jenazah ibudanya datang. Begitujuga dangan suami almarhumah Anak Agung Oka Artana.

Sementara itu perwakilan keluarga almarhumah, dr. I Gusti Ngurah Putera Eka Santhosa mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada   Bapak dan Ibu Gubernur Bali, Jajaran KONI Provinsi Bali, Kadisnaker Provinsi Bali beserta  BP3TKI, keluarga besar KBRI Singapura, Garda Puri Sejebag Tabanan (GPST), Keluaga Besar Pasemetonan Ageng Trah Shri Arya Sentong serta para donatur yang tidak dapat disebut satu persatu.

"Kepada seluruh donatur dari Jambi hingga Sentigi, dari berbagai daerah, ada pula orang Bali yang berada di Singapura tergerak hati untuk berdonasi. Dan berkat kebaikan Bapak dan Ibu Gurbenur serta KBRI, urusan memulangkan jenazah dapat dilakukan dengan sangat cepat," ujarnya.

Pada kesempatan itu juga hadir BP3TKI, agen yang memberangkatkan almarhum, Kepala Dinas Ketenagakerjaan Tabanan, Kepala Dinas Sosial Tabanan, serta Camat Baturiti. Simpati juga datang dari Garda Puri Sejebag Tabanan dan berbagai pihak yang memberikan bantuan kepada keluarga almarhum.

Disisi lain Kepala Dinas Ketenagakerjaan Tabanan, I Putu Santika menjelaskan jika dirinya ikut langsung menjemput jenazah Puspitawati saat tiba di Bandara Gusti Ngurah Rai. Dikatakanya, almarhumah berangkat kerja ke luar negeri  melalui agen yang berlokasi di Gianyar, terlebih almarhumah memang tinggal di Jalan Batuyang, Batubulan, Gianyar. "Saat mendengar info itu kita cek pengurusan paspornya di Disnaker Tabanan tapi tidak terecord, dan ternyata yang bersangkutan berangkat melalui agen di Gianyar," jelas Santika.

Meskipun demikian sebagai warga Tabanan pihaknya tetap memberikan perhatian dan turut hadir dirumah duka. "Pihak agen pun datang dan melakukan serah terima barang-barang milik almarhum kepada anaknya," tambah Santika

Jalanya prosesi upacara mekinsan di geni diawali dengan nedunan dan nyiaraman layon sektiar pukul 17.00 Wita. Selanjutnya jenazah diberangkatkan menuju setra desa adat Tinungan. Digelarnya upacara menginsan di geni karena sedang ada perbaikan dan pembangunan di Pura Dalem setempat.

I Gusti Ayu Nyoman Puspitawati (46) yang bekerja sebagai SPA Theraphy di Swiss Hotel, Turkey, meninggal dunia di Rumah Sakit di Singapura, Senin ( 2 Desember 2019).

Puspitawati memiliki riwayat penyakit maag akut. Karena sudah tidak tahan lagi ia memutuskan untuk pulang ke Bali pada tanggal 1 Desember 2019. Ia sempat transit di Singapura, karena penyakitnya semakin parah, Puspitawati tidak mampu bertahan dan ambruk tak sadarkan diri. Akhinya Puspitawati dirawat di Singapura dan nyawanya tidak bisa ditolong pada Senin ( 2 Desember 2019).

Sebelum meninggal Puspitawati sempat dirawat di Rumah Sakit di Singapura yang mengabiskan biaya sekitar Rp 500 Juta. Pihak keluarga yang dihubungi Pihak RS di Singapura terkait meninggalnya Puspawati dan besaran biaya selama menjalani pengobatan, kaget dan tak berdaya. Beruntung informasi meninggalnya Puspitawati di Singapura didengar oleh Ny Putri Suastini Koster – istri Gubernur Bali Wayan Koster. Akirnya berkat bantuan Gubernur dan Ny Putri Suastini Koster dan beberapa pihak, jenazah Puspitawati akirnya bisa dipulangkan. (Balitopnews.com/MD) 


TAGS :

Komentar