Ketika Keceriaan Komang Rima Dirampas Sakit Aneh

 

TABANAN, Balitopnews.com - Jika saja sakit itu tidak dideritanya, Komang Ayu Rima Berliana Putri kini sudah duduk dibangku kelas VI sekolah dasar. Akibat penyakit aneh yang dideritanya si kecil Rima ini kini hanya bisa berdiam diri diasuh kakak dan kedua orang tuanya.

Beberapa hari lalu awak media ini diundang Yayasan Amaranee (bergerak dalam pendampingan penderita stroke) untuk keliling ke berbagai banjar diseputaran Tabanan untuk membagikan sumbangan paket sembako. Hingga kemudian, rombongan masuk kesebuah rumah sederhana di Gang Permata Anyar yang termasuk wilayah Banjar Denbantas, Desa Denbantas, Tabanan.

Diteras rumah berdinding betako tersebut, terlihat seorang ibu sedang membuat canang sari sambil memangku putrinya, yakni Komang Ayu Rima Berliana Putri. Menyedihkan, Rima sang putrinya tersebut ternyata menderita penyakit aneh yang disebabkan gangguan saraf.

Penyakit aneh ini menyebabkan Rima hanya bisa tiduran atau dipangku saja. Sesekali ia terlihat menggeliat dan tubuhnya seakan kejang. Untuk berkomunikasipun ia kesulitan.

Dari penuturan ibunya Ni Komang Ratna Dewi, derita yang dialami Rima ini telah berlangsung sejak Rima duduk dibangku kelas satu SD atau tepatnya ditahun 2015 silam. Ini bermula dari sakit demam yang dideritanya. 

Kini, keceriaan Rima pun telah terampas oleh penyakit yang dideritanya. Untuk menjaga kestabilan kesehatannya, ia harus rutin meminum beberapa jenis obat.

Derita Rima tidak hanya sampai disitu. Kini ditengah wabah corona atau covid-19, perekonomian ayahnya yang bekerja sebagai tukang las sangat minim bahkan kurang. Sementara Rima sendiri tidak boleh putus mengkonsumsi beberapa obat dari resep dokter yang tidak ditanggung BPJS.

Sang ibu menuturkan, setidaknya biaya untuk membeli beberapa jenis obat untuk si kecil Rima ini mencapai jutaan rupiah. Dengan kondisi ekonomi keluarganya yang pas-pasan, seringkali obat yang dibeli terbatas untuk dikonsumsi beberapa hari kedepannya sambil menunggu rejeki tiba.

Adakah pembaca media ini terketuk untuk berbagi atas derita yang dialami si kecil Rima? (Balitopnews.com/ ngr)


TAGS :

Komentar