Tim Verifikasi Sertifikasi Protokol Kesehatan dan Pencegahan Covid-19 Mulai Cek Kesiapan Usaha Pariwisata. 

  • 03 Juli 2020
  • 17:07 WITA
  • News

DENPASAR, Balitopnews.com. Pariwisata menjadi sektor paling terpuruk sejak pandemic Covid-19 melanda dunia dengan hebatnya. Dampak itu dirasakan oleh sektor pariwisata di seluruh dunia, tak terkecuali Bali yang sebagian besar ekonominya bergantung dari sektor ini. 

 

Setelah lebih dari tiga bulan sektor ini tidak di buka di Bali, Pemprov Bali akhirnya berencana membuka pada tanggal 5 Juli mendatang. Berbagai langkah persiapan normal baru pun dilakukan termasuk sertifikasi pariwisata yang di dalamnya mencakup penerapan standar protokol kesehatan dan pencegahan Covid-19. 

 

"Saat ini pemerintah melalui Dinas Pariwisata Provinsi Bali bekerja sama dengan asosiasi pariwisata telah membentuk tim verifikasi untuk terjun ke usaha pariwisata dan mengecek penerapan protokol kesehatan dan pencegahan Covid-19,” demikian dijelaskan oleh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali I Putu Astawa saat ditemui dalam memantau jalannya verifikasi penerapan protokol kesehatan dan pencegahan Covid-19 di Griya Royal Santrian Resort, tanjung Benoa, Badung, Jumat 3 Juli 2020.

 

Putu Astawa menjelaskan, Pemprov Bali melalui Dinas Pariwisata telah menggandeng asosiasi-asosiasi pariwisata seperti PHRI, ASITA ataupun PAWIBA untuk membentuk tim verifikator. 

 

“Jadi nanti untuk asessment di hotel dan restoran pemerintah menggandeng PHRI, begitu juga untuk travel digandeng ASITA. Kita kolaborasi agar target oktober ini semua usaha pariwisata di Bali sudah tersertifikasi,” imbuhnya.

 

Untuk proses asessment sendiri, sudah ditetapkan berbagai indikator yang sesuai dengan standar CHS (Cleanliness, Health, Safety) yang ditetapkan oleh WHO. 

 

"Jadi protokol kedatangan, pelayanan serta kebersihan tempat usaha harus memenuhi semua indikator ini,” harapnya. 

 

Putu Astawa menegaskan tujuan dari seertifikasi ini agar sektor pariwisata tidak menjadi klaster penyebaran Covid-19. 

 

"Kami ingin meminimalisir kemungkinan karyawan maupun pengunjung terinfeksi virus ini,” tambahnya. 

 

Selain itu, sertifikat ini juga bisa menjadi modal kepercayaan bagi wisatawan maupun travel agent di luar negeri bahwa Bali benar-benar siap dan sangat memperhatikan kesehatan dan keselamatan wisatawan. 

 

Untuk tim verifikator atau assessor sendiri, kadis Astawa mengaku sudah dilakukan pelatihan-pelatihan terlebih dahulu, baik dari tim dari Dinas Kesehatan maupun Gugus Tugas Pencegahan Covid-19 Provinsi Bali. 

 

"Kami mempersiapkan SDM-SDM kami dengan sungguh-sungguh agar bisa memverifikasi dengan tepat sasaran. Karena tim verifikator selain mengecek ke lapangan juga bertugas untuk memberikan pemahaman kepada pegawai usaha pariwisata agar benar-benar memahami masalah protokol kesehatan dan pencegahan tersebut,” jelasnya. 

 

Teknis asessment sendiri pihaknya mengaku juga bekerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota. Ia mengaku untuk Resort, dan Hotel bintang lima diverifikasi oleh tim provinsi, sementara untuk homestay, hotel bintang 3 dan DTW diverifikasi oleh tim kabupaten/kota. 

 

“Ini diperlukan pemahanan bersama sebelumnya dari semua tim, sehingga sudah kita lakukan TOT sebelumnya,” jelasnya. 

 

Sementara untuk sertifikat sendiri nanti bisa diunduh di website dispardaprovbali.go.id setelah dinyatakan lulus oleh tim verifikator. 

 

“Bagi mereka yang sudah mengantongi sertifikat ini bisa dijadikan modal untuk menggaet wisatawan dan travel agent di luar negeri serta bisa membangun kepercayaan dan confident dalam mengelola usaha pariwisatanya,” tandasnya. 

 

Ketua PHRI Bali I Gusti Agung Ngurah Rai Suryawijaya mengatakan ini langkah yang sangat baik untuk meningkatkan kualitas pariwisata Bali. 

 

"Saya mengapresiasi langkah cepat pemerintah dalam hal ini diwakili oleh Dinas Pariwisata Provinsi Bali untuk memulihkan pariwisata kita pasca Covid-19” jelasnya. 

 

Ia mengaku dari hasil webminar pariwisata yang dilakukan oleh Kementrian Pariwisata, sebagian masyarakat dunia sudah rindu berwisata ke Bali, bahkan dari 50 destinasi yang paling ingin dikunjungi pasca Covid-19, Bali masuk ke nomor 20 besar.(gix)


TAGS :

Komentar