Ingin Pertahankan Mutu dan Kwalitas Pendidikan Di Era New Normal, Komisi IV Rapat dengan Disdik

 

TABANAN, Balitopnews.com - Guna membangun komitmen bersama terkait sistem pendidikan pada era new normal ini, Komisi IV DPRD Tabanan menggelar rapat dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Tabanan. Rapat tersebut berlangsung di ruang rapat kantor DPRD Tabanan, Senin (27/7). 

"Ya, kemarin kami rapat dengan pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Tabanan untuk membahas komitmen bersama terkait sistem pendidikan di era new normal ini," ungkap Ketua Komisi IV DPRD Tabanan I Gusti Komang Wastana, S.Pd., kepada awak media ini, Selasa (28/7). 

Politikus PDIP asal Desa Dauh Peken tersebut mengatakan, dalam rapat tersebut dilakukan evaluasi sistem belajar daring dan luring (contoh: siswa yang tidak paham teknologi diarahkan untuk belajar dengan cara berkelompok. 

Untuk belajar sistem berkelompok ini lanjutnya, sekelompok siswa akan berkumpul disalah satu rumah siswa. Kemudian guru datang ketempat tersebut untuk mendampingi atau mengajar siswanya tersebut. 

Wastana kemudian menegaskan bahwa dalam kondisi apapun, termasuk pula dalam suasana pandemi ini, mutu dan kwalitas pendidikan harus tetap terjaga. Pendidikan harus dikelola dengan sungguh-sungguh dan tidak boleh dilakukan setengah hati. 

"Yang dibutuhkan dunia pendidikan dalam suasana pandemi ini untuk menjaga mutu dan kwalitas pendidikan tersebut adalah melakukan sistem belajar yang kreatif dan inovatif," terangnya. 

Terkait dengan itu imbuhnya, Disdik melalui sekolah-sekolah harus segera mendata siswa yang tidak memiliki hp android. Termasuk pula mendata kemungkinan ketergangguan sinyal atau jaringan. Sehingga kemudian siswa diarahkan untuk belajar secara berkelompok dengan tetap mengikuti protokol kesehatan sesuai dengan himbauan pemerintah. 

Sementara terkait dengan sistem belajar dengan tatap muka langsung, Wastana menyebutkan bahwa sesuai dengan Permendikbud yang mengatur tentang itu adalah memungkinkan. Dengan catatan daerah yang dimaksudkan termasuk zona hijau. Sistem belajar dengan tatap muka langsung ini harus dilakukan dengan dua shift pada setiap kelas. 

Wastana memaparkan, apabila memungkinkan dilakukan sistem belajar dengan cara tatap muka langsung, maka pihak pemerintah terkait juga harus menyiapkan sarana untuk pola hidup bersih dan sehat dimasing-masing kelas. Seperti misalnya menyediakan tempat cuci tangan dan hand sanitizer. 

Wastana kembali menegaskan bahwa menjaga mutu dan kwalitas pendidikan termasuk ditengah pandemi ini merupakan tanggung jawab bersama. Sehingga perlu kerjasama yang baik antara pihak pemerintah, pihak ketiga, orang tua siswa dan juga para guru. 

Dengan adanya perubahan sistem belajar (dari tatap muka menjadi sistem online), Wastana juga mengingatkan agar para guru yang belum mahir menggunakan teknologi juga harus belajar agar bisa memberikan pendidikan yang terbaik bagi siswanya. 

"Tidak kalah pentingnya, dalam suasana pandemi ini para guru jangan takut dan jangan panik tetapi tetaplah bekerja dengan semangat menjalankan amanah sebagai seorang pendidikan yang memiliki tugas mulia. Yakni menciptakan generasi bangsa yang cerdas dan berkwalitas," ingatnya.

Diakuinya pula bahwa sistem belajar daring harus dievaluasi dan disempurnakan. Terutama agar siswa juga tetap diberikan pendidikan karakter. Seperti contoh siswa diberi tugas membuat video dirinya sedang sembahyang di rumahnya masing-masing. Video tersebut kemudian dikirim kepada gurunya. (art)


TAGS :

Komentar