Tokoh Puri Peguyangan Yakin Paslon Amerta Bisa Bawa Perubahan di Denpasar

  • 05 November 2020
  • 19:11 WITA
  • News

DENPASAR, Balitopnews.com - Tokoh Puri Peguyangan yang juga Anggota DPRD Kota Denpasar A.A. Ngurah Gede Widiada yakin Paslon Amerta nomor urut 2 bisa membawa perubahan untuk Kota Denpasar.

Hal tersebut dikatakan politisi Partai Nasdem ini saat mendampingi Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Denpasar (Paslon Amerta) I Gede Ngurah Ambara Putra dan Made Bagus Kertha Negara nomor urut 2, dalam acara menyerap aspirasi pedagang di Pasar Peguyangan Denpasar Utara, Kamis 5 Oktober 2020.

Menurut Agung Widiada, Pasar Peguyangan situasinya masih sepi karena masyarakatnya lebih banyak berbelanja di Pasar Ubung dan Pasar Agung. 

"Kami yakin sosialisasi yang dilakukan paslon Amerta dengan turun ke masyarakat secara intens tentu bisa memberikan harapan dan perubahan kepada masyarakat. Masyarakat Denpasar cukup cerdas mampu memilah dan memilih," ucapnya.

Sementara Paslon Amerta nomor urut 2 menyatakan mereka tidak lupa membawa harapan baru kepada masyarakat peguyangan khususnya untuk meringankan beban masyarakat. 

Pertama untuk kelahiran Rp 1 juta, meninggal Rp 10 juta, stimulus Rp 25 juta untuk STT, prajuru banjar Rp 30 juta, PKK Rp 5 juta, pendidikan dan kesehatan gratis bagi warga kurang mampu.

"Harapannya di tanggal 9 Desember masyarakat bisa hadir untuk memilih nomor 2, dan jika itu tidak terlaksana dalam 2 tahun kami siap mundur. Dan ini pasti membawa perubahan bagi warga kota Denpasar", tegas Ambara.

Usai menyerap aspirasi pedagang di Pasar Peguyangan, Paslon Amerta selanjutnya meninjau joging track di Subak Sembung Peguyangan.

Pekaseh Subak Sembung Made Darayasa mengungkapkan luas lahan di subak ini sebesar 103 hektar dengan anggota subak 230 orang. Dari pemerintah sudah dapat subsidi pupuk dan bibit. 

"Lahan pertanian tidak menyusut karena ada awig-awig (peraturan-red) warga tidak boleh menjual tanah," paparnya.

Paslon Amerta nomor urut 2 juga mendorong agar generasi muda tidak ragu untuk bertani. Karena dari penuturan pekaseh diketahui mereka kesulitan untuk mendapatkan tenaga operator untuk menggerakkan traktor.

"Sawah ditengah kota sangat baik dan keberadaannya harus tetap lestari," pungkasnya.

Paslon Amerta juga menyempatkan diri untuk berbelanja sayuran segar yang langsung dipetik dari lahan petani.(gix)


TAGS :

Komentar