Kopi Pewarta #2 "Carut Marut PPKM di Tabanan ", Melecut Semangat Menuju Zero Kasus Covid-19

  • 24 Februari 2021
  • 21:02 WITA
  • News
Suasana Kopi Pewarta #2

TABANAN, Balitopnews.com - Kopi Pewarta (Komunikasi  Penuh Inspirasi, Persatuan Wartawan Tabanan) dengan tema "Carut marut PPKM di Tabanan", berlangsung sukses, Rabu ( 24 Februari 2021).

Kegiatan Kopi Pewarta bertujuan memberikan ruang tokoh tokoh inspiratif menyampaikan gagasan ide kreatif untuk kemajuan Tabanan. Kopi Pewarta juga bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi semua elemen-elemen masyarakat baik pemerintah maupun non pemerintah menyampaikan klarifikasi terkait isu isu terkini yang berkembang di masyarakat. Salah satunya terkait pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). 

"Kami memilih tema Kopi Pewarta " Carut Marut PPKM di Tabanan,  kami ingin PPKM di Tabanan berjalan dengan lebih baik lagi. Sehingga Tabanan zero COVID-19, " jelas Ketua Pewarta Donny Darmawan. 

Pelaksana Harian (Plh) Bupati Tabanan I Gede Susila yang juga selalu Ketua Satgas Covid-19 Kabupaten Tabanan mengatakan, masyarakat Tabanan belum sepenuhnya memahami penerapan PPKM dengan baik.

"Padahal semua dilakukan untuk melindungi masyarakat dari Covid-19, tidak ada maksud merugikan masyarakat," katanya.

PPKM Mikro II, merupakan pembatasan pergerakan masyarakat.Peran desa untuk mengawasi masyarakat karena, penyebaran didominasi melalui kerumunan sampai saat ini.

"Bila masyarakat sadar maka, optimis penyebaran Covid-19 dapat diatasi tentunya dengan tetap menerapkan 3M secara ketat," sebutnya.

Dirinya menyampaikan, Pemerintah sangat memahami keluhan pedagang dan masyarakat dalam kondisi saat ini.

Kepala Satpol PP Tabanan, I Wayan Sarba menyampaikan,  tetap Sapol PP bergerak bersama dalam penerapan PPKM Mikro.Akan tetapi, saat ini penindakan diserahkan kepada Satgas desa sedangkan Satpol PP hanya membackup. 

"Pertimbangan,Efektifitas dan Efisiensi tentunya juga.Sehinga tidak malah menimbulkan kerumunan lagi," jelasnya.

Dalam kaitang dengan hal tersebut Satpol PP membackup desa dua kali dalam sehari. 

"Kalau diminta desa, kami selalu siap sedia.Tidak benar carut marut karena ada perubahan saja,"ucapnya.

Sementara itu Wakapolres Tabanan Kompol I Ketut Gelgel melanjutkan, Pihak Kepolisian telah melakukan upaya-upaya pencegahan dalam menekan penyebaran Covid-19.Terkait pelaksanaan PPKM diperpanjang karena, PPKM dinilai telah berhasil.

"Program Polri pencegahan sampai tingkat desa juga dilakukan, mulai melatih Babinkamtibmas untuk membantu tenaga kesehatan di desa melakukan tracer," jelasnya. 

Ia menambah pihaknya telah menyediakan masker secara gratis.Jadi bukan menyengsarakan, akan tetapi menyehatkan masyarakat dengan membagikan masker secara gratis.

"Tindakan di lapangan bukan untuk menakut-nakuti masyarakat," katanya.

 Kasdim Tabanan Mayor (inf) Dewa Putu Oka mengatakan, sampai saat ini telah dilakukan koordinasi dengan baik, melaksanakam operasi gabungan sehari dua kali dalam pencegahan dan penyebaran virus Covid-19.

"Kami juga telah melakukan pelatihan ke para Babinsa guna membantu tenaga medis di desa-desa melakukan tracing, ," sebutnya.

TNI juga telah menyumbang 35 wastafel  dipasang di tempat-tempat keramaian.Selain itu juga, Donor darah,donor plasma,rapid antigen sampai pembagian masker.

Masih dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan,dr. I Nyoman Suratmika menyebutkan,sudah tidak ada zona merah sudah ada penurunan jumlah kasus sebagian besar telah masuk zona hijau.

"Adanya pergeseran pergerakan penduduk, jika dilihat pergeseran penduduk paling tinggi," ujarnya.

Melakukan pencegahan 3M penting tetap diterapkan dengan disiplin.

"Pada prisnsipnya perlu kesadaran kita bersama jangan saling tunjuk atau jangan saling menyalahkan," terangnya.

Selanjutnya Perwakilan dari salah satu Masyarakat Tabanan,Suriadi Darmoko mengatakan, jika bisa penerapan PPKM sebaiknya tidak diterapkan di zona hijau oleh Pemerintah.

"Untuk penutupan tempat usaha saya berharap tidak berlaku bagi zona hijau. Karena sering kita jumpai ketika status zona hijau tetap saja ditutup dibatasi ini yang perlu dipertimbangkan," tandasnya. 

Bahkan untuk zona hijau mestinya diberikan reward, bisa hidup dengan normal kembali. "Harusnya daerah yang sudah zona hijau diberikan penghargaan untuk hidup normal lagi. Tapi dengan catatan memang daerah tersebut benar benar zona hijau, " usulnya. ( md) 


TAGS :

Komentar