Kasus Covid-19 Semakin Menurun, Masyarakat Harus Tetap Waspada
- 03 Juni 2021
- 21:06 WITA
- News
DENPASAR, Balitopnews.com - Sampai dengan tanggal 2 Juni 2021,perkembangan kasus Covid-19 di Provinsi Bali menunjukkan kecenderungan yang semakin membaik
ditandai dengan menurunnya jumlah kasus baru, meningkatnya jumlah pasien yang sembuh, menurunnya angka kematian, dan menurunnya jumlah kasus aktif yang
masih diisolasi dan dirawat di Rumah Sakit.
Hal ini terlihat dari data pada bulan Mei 2021, rata-rata munculnya kasus baru mencapai angka 2 digit (di bawah 100 orang per hari) yaitu: 83 kasus per hari, dengan kecenderungan semakin menurun,rata-rata jumlah pasien sembuh 99 orang per hari, dengan kecenderungan yang semakin meningkat dan rata-rata kematian 5 orang per hari dengan kecenderungan
semakin menurun.
Sampai dengan tanggal 2 Juni 2021, angka kesembuhan mencapai 95,62% (di atas rata-rata nasional 91,74%), angka kematian mencapai 3,18% (di atas
rata-rata nasional 2,78%), dan jumlah kasus aktif 1,20% (di bawah rata-rata nasional
5,48%). Jumlah kasus aktif sudah mencapai 568 orang, terdiri dari: yang dirawat di Rumah Sakit sebanyak 259 orang, diisolasi terpusat sebanyak 33 orang, dan isolasi
mandiri sebanyak 276 orang.
Menurut Gubernur Bali Wayan Koster, pencapaian yang baik ini berkat kerja keras dan usaha bersama Pemerintah Provinsi
Bali, Polda Bali dan Kodam IX/Udayana beserta jajaran, Pemerintah Kabupaten/Kota
se-Bali, dan segenap komponen masyarakat yang sudah tertib dan disiplin melaksanakan protokol kesehatan Covid-19 sesuai Surat Edaran dan Imbauan Menteri Dalam Negeri RI, Gubernur Bali, dan Bupati/Walikota se-Bali. Bahkan
Gubernur Bali melakukan upaya serius secara sakala dan niskala.
"Kita patut bersyukur atas pencapaian yang baik ini. Pencapaian yang baik ini adalah berkat pelaksanaan
program vaksinasi massal berbasis Banjar telah berjalan sesuai target, sehingga jumlah penduduk yang divaksinasi sudah cukup tinggi," ucapnya.
Jumlah penduduk yang sudah
divaksinasi mencapai 1.325.407 orang (44,18%) untuk suntikan ke-1, dan suntikan
ke-2 sebanyak 636.639 orang (21,22%).
Atas komunikasi dan lobby intensif Gubernur Bali kepada Menteri Kesehatan RI,jumlah vaksin yang sudah diberikan oleh Menteri Kesehatan RI untuk Provinsi Bali
sudah mencapai 2.742.680 dosis (per tanggal 30 Mei 2021).
Vaksin langsung didistribusikan ke Kabupaten/Kota se-Bali, berturut-turut menurut besaran alokasi,
yaitu: Kabupaten Badung 621.000 dosis, Kota Denpasar 612.376 dosis,
Kabupaten Gianyar 316.500 dosis, Kabupaten Buleleng 261.440 dosis,
Kabupaten Karangasem 207.500 dosis, Kabupaten Tabanan 189.100 dosis,
Kabupaten Jembrana 138.120 dosis, Kabupaten Klungkung 127.700 dosis,
Kabupaten Bangli 105.080 dosis, dan Provinsi Bali 163.864 dosis.
Kabupaten Badung, Kota Denpasar, dan Kabupaten Gianyar diberikan prioritas vaksin jumlahterbesar karena merupakan pusat aktivitas masyarakat yang tinggi dan merupakan
destinasi wisata.
Untuk mencapai kekebalan komunitas (herd immunity), jumlah penduduk yang akan
divaksinasi adalah sebanyak 3 juta orang (70% dari jumlah penduduk Bali, sebanyak
4,3 juta orang), sehingga diperlukan 6 juta dosis vaksin. Jumlah vaksin yang sudah
diterima baru mencapai 2,7 juta dosis vaksin, sehingga masih terdapat kekurangan
sebanyak 3,3 juta dosis vaksin.
Oleh karena itu, Gubernur Bali akan terus berupaya
keras dengan komunikasi dan lobby Menteri Kesehatan RI supaya target
tersebut bisa dicapai paling lambat bulan Juli 2021.
Dengan membaiknya perkembangan Covid-19 di Provinsi Bali yang terus menurun,
sehingga tidak ada lagi zona merah (semua Kabupaten/Kota se-Bali sudah zona
orange), telah meningkatkan kepercayaan masyarakat luar untuk berkunjung ke Bali
dengan nyaman dan aman. Hal ini terlihat dari data pada bulan Mei 2021 terjadi
kecenderungan peningkatan pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN) menuju Bali
dengan jumlah rata-rata per hari dalam seminggu terakhir bulan Mei 2021, melalui
Bandara I Gusti Ngurah Rai sudah mencapai sebanyak 8.228 orang dan melalui
Pelabuhan Gilimanuk sudah mencapai sebanyak 10.000 orang.
Meskipun demikian patut dicatat dan dipahami bersama bahwa pandemi Covid-19 di
dunia dan di Indonesia masih sangat dinamis. Di beberapa negara yang sebelumnya
sudah berhasil ditangani dengan baik, pada perkembangan berikutnya muncul varian
baru sehingga mengalami peningkatan kasus baru secara drastis seperti di India,
Singapore, Malaysia, Philipina, dan beberapa negara di Eropa.
Bahkan Singapore dan
Malaysia sampai melakukan kebijakan sangat ketat yaitu melakukan penutupan total
terhadap sejumlah aktivitas masyarakat dalam berbagai sektor kehidupan
(Lockdown).
Di Indonesia juga terjadi peningkatan kasus di beberapa daerah yang
sebelumnya kasusnya rendah, sekarang meningkat secara drastis, seperti di
Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan NTB.
Peningkatan ini terjadi karena
munculnya jenis baru Covid-19 yang sudah masuk pada gelombang ke-3.
"Bapak Presiden RI, Ir. Joko Widodo telah memberikan instruksi dan arahan kepada
Gubernur, Bupati/Walikota se-Indonesia untuk senantiasa berhati-hati menjaga
wilayahnya dari penularan Covid-19, mengingat telah muncul virus jenis baru
Covid-19 di tengah-tengah masyarakat, sehingga harus dilakukan peningkatan disiplin
masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan Covid-19," imbuhnya.
Oleh karena itu, Gubernur Bali mengingatkan, walaupun munculnya kasus baru
harian di Provinsi Bali telah mengalami penurunan, semua pihak tidak boleh lengah.
"Kita tidak
boleh mengendorkan disiplin protokol kesehatan, Kita tidak boleh bosan-bosan
menerapkan protokol kesehatan, melainkan harus terus waspada dengan penuh
disiplin, harus semakin ditingkatkan disiplin penerapan protokol kesehatan, agar
pencapaian yang baik penanganan Covid-19 tetap dapat dijaga, bahkan harus
diupayakan menjadi semakin baik, yaitu munculnya kasus baru Covid-19 semakinmenurun, angka kesembuhan semakin meningkat, angka kematian semakin
menurun, dan kasus aktif semakin berkurang," paparnya.
Koster menghimbau, mengingatkan, dan menegaskan kembali
kepada seluruh Masyarakat agar
mentaati pelaksanakan Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 07 Tahun 2021
tentang Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat
Berbasis Desa/Kelurahan Dalam Tatanan Kehidupan Era Baru di Provinsi Bali.
Tetap tertib dan disiplin menerapkan Pola Hidup Sehat dan Bebas Covid-19
dengan 6M yaitu; Memakai masker standar dengan benar, Mencuci tangan,
Menjaga jarak, Mengurangi bepergian, Meningkatkan imun tubuh, dan
Mentaati aturan.
Membatasi jumlah peserta, selalu berhati-hati, dan penuh kewaspadaan
dalam setiap penyelenggaraan kegiatan pemerintahan, adat, agama, seni,
budaya, dan sosial serta kegiatan kemasyarakatan lainnya.
Mengikuti program vaksinasi pencegahan Covid-19 yang dilaksanakan oleh
Pemerintah Provinsi bersama Pemerintah Kabupaten/Kota.
Kepada Bupati/Walikota, Camat, Kepala Desa/Lurah, dan Bandesa Adat se-Bali serta
seluruh komponen Masyarakat agar terus tanpa lelah, melakukan upaya serius
dengan mengambil langkah secara bersama-sama bergotong-royong untuk
mencegah penyebaran Covid-19. Dengan upaya bersama ini, pencapaian
penanganan Covid-19 di Provinsi Bali akan semakin baik, yang dapat dijadikan dasar
oleh Gubernur untuk meyakinkan Pemerintah Pusat sesuai kewenangannya, sehingga
pada akhir bulan Juli 2021, aktivitas pariwisata untuk wisatawan mancanegara,
sudah bisa diizinkan untuk dibuka kembali.
"Marilah Kita terus memanjatkan Doa dengan keyakinan masing-masing memohon
kehadapan Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa agar Alam Bali beserta Isinya
selalu dalam kondisi nyaman, aman, dan damai sesuai visi Nangun Sat Kerthi Loka
Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru," pungkas Koster.(gix)
Komentar