Ketua TP PKK Provinsi Bali Jadi Narasumber Dialog Interaktif  ‘Pola Asuh Anak dan Remaja di Era Digital’ 

Ketua TP PKK Provinsi Bali Putri Koster menjadi narasumnber dalam dialog interaktif yang mengangkat tema Pola Asuh Anak dan Remaja di Era Digital

DENPASAR,Balitopnews.com - Ketua TP PKK Provinsi Bali Putri Koster menjadi narasumnber dalam dialog interaktif yang mengangkat tema Pola Asuh Anak dan Remaja di Era Digital (PAAREDI) di Radio Flamboyan Bali Indah, Denpasar, Kamis (19 Mei 2022) 

Mengawali arahannya, Putri Koster menyampaikan bahwasannya pandemi Covid 19 telah memaksa  untuk menggunakan dunia digital lebih sering dan lebih luas dalam berbagai sendi kehidupan  Penggunaan media digital tentu saja memberi dampak positif, mempermudah akses komunikasi serta dampak positif lainnya. "Namun di sisi lain, penggunaan media digital juga memberi dampak negatif yang harus kita antisipasi khususnya bagi anak anak dan generasi muda, " tegas Putri Koster. 

Wanita yang akrab dipanggil Bunda Putri ini menambahkan mendidik anak dalam era digital dewasa ini merupakan sebuah tantangan bagi para orang tua.  Perkembagan teknologi digital  yang pesat memberi dampak negatif bagi perkembangan para generasi bangsa  baik secara fisik maupun psikologisnya  jika sebagai orang tua lalai dalam menyikapi perkembangan teknologi tersebut. Secara fisik, penggunaan gadget dapat mengurangi kegiatan fisik dari anak anak serta dapat berpengaruh terhadap kesehatannya  akibat dari radiasi yang ditimbulkan. Disisi lain,penggunaan gadget tanpa kontrol juga berdampak secara psikis kepada anak dimana mengakibatkan hilangnya rasa percaya diri anak,anak menjadi gelisah ,menginginkan sesuatu secara instant serta mudah menyerah.

Bunda Putri menambahkan untuk mengantisipasi dampak negatif dari perkembangan digital ini ,peran orang tua sangat penting. Tidak dipungkiri bahwa orang tua dan anak anak mereka lahir pada era atau zaman yang berbeda. Untuk itu sebagai orang tua harus memperkuat landasan kasih sayang ,mendidik,mengingatkan, memantau sekaligus menjadi contoh dan memberi contoh  penggunaan gadget  tersebut. Seperti misalnya memberlakukan pembatasan jam  penggunaan gadget dan mengarahkan anak ke kegiatan yang lebih produktif. Orang tua juga harus bisa memberi contoh dan menjadi contoh dari aturan atau kesepakatan yang telah dibuat dalam keluarga.

Pendamping orang nomor satu di Bali ini juga menyampaikan , PKK dalam pergerakannya akan terus berupaya melakukan sosialisasi dengan menghadirkan para pakar untuk mengedukasi masyarakat khususnya para orang tua, remaja dan anak anak terkait dampak negatif dari dunia digital serta upaya apa yang bisa dilakukan untuk mencegahnya. 

Sementara itu Ketua STMIK Primakara I Made Artana yang juga hadir sebagai Nara sumber dalam acara tersebut menyampaikan, orang tua harus menyadari bahwa anak anaknya  terlahir dari zaman yang berbeda dengan mereka atau dapat dikatakan anak anak sekarang memang lahir di zaman digital. " Kita sebagai orang tua harus bisa membangun jembatan sehingga bisa nyambung dengan anak dan bisa mendidik mereka sesuai kondisi yang ada, " jelasnya. 

Peran orang tua sangat penting dalam mengurangi dampak negatif dari penggunaan media digital   yang salah satunya dengan membekali anak anak dengan nilai nilai agama, mengalihkan  kegiatan ke hal yang lebih produktif serta tak kalah pentingnya membuat kesepakatan akan aturan penggunaan gadget yang dipatuhi baik oleh anak maupun orang tua. "Anak  juga diberi pemahaman bagaimana etika serta sopan santun dalam berselancar di dunia maya serta memilah informasi yang didapatkan, dengan demikian perkembangan teknologi digital yang begitu pesat dapat memberi dampak positif dan dampak negatif yang ditimbulkan dapat kita hindari, "pungkasnya. (Rls/Btnc) 


TAGS :

Komentar