Gunakan Crane GWK, Evakuasi Truk LPG Tukad Yeh Nu Belum Berhasil

  • 31 Juli 2018
  • 21:15 WITA
  • News
Balitopnews.com, TABANAN 
Proses evakuasi Truk LPG milik Pertamina dengan nomor polisi DK 9532 AZ  dari bawah jembatan Tukad Yeh Nu,  Banjar Penyalin, Desa Samsam, Kecamatan Kerambitan, Tabanan belum berhasil, Rabu ( 1 Agustus 2018). 
 
Evakuasi yang menggunakan alat berat Crane Truk yang digunakan untuk memasang patung Garuda Wisnu Kencana ( GWK ) dan alat berat lainya berlangsung dari pukul 12.00 Wita hingga pukul 18.00. 
 
Selain karena posisi truk LPG dibawah sungai dengan kedalaman sekitar 15 meter dan sulitnya medan.  Gagalnya evakuasi disebabkan karena truk terlalu berat dan posisi crane berada disampin yang tidak memungkinkan berada diatas jembatan.
 
Hal itu diungkapkan oleh Nyoman Karbinawa salah satu karyawan PT Sari Dharma Mandiri. Ia mengaku memang proses evakuasi sangat sulit. "Kalau posisi craine diatas jembatan kemungkinan agak mudah, tetapi ini disamping," jelasnya.  Mengingat sampai pukul 18.00 Wita, evakuasi belum membuahkan hasil akan dilanjutkan esok hari.
 
Situasi lalulintas saat proses evakuasi padat merayap. 
Pihak kepolisian memberlakukan buka tutup. Kemacetan pun tidak bisa dihindari. Kemacetan sampai By Pas Ir Soekarno, dan dari arah barat sudah macet sampai Desa Samsam, Kecamatan Kerambitan. 
 
Warga yang ingin melihat proses evakuasi dihalau pihak kepolisian. Bahkan penjagaan melibatkan polisi bersenjata laras panjang. Satu unit mobil pemadam  kebakaran juga tampak disiagakan. 
 
Proses evakuasi truk LPG yang terjatuh ke dalam jurang Tukad Yeh Nu dengan dua korban jiwa tersebut, dipantau oleh  Kapolres Tabanan, AKBP I Made Sinar Subawa.  “Kami kerahkan seluruh personil dari Polsek Kerambitan, Shabara, Intel Polres Tabanan. Bahkan pengaman tidak dilakukan hari ini saja, mulai dari jatuhnya truk tersebut sudah dilakukan,” jelasnya. Sedangkan untuk kelancaran evakuasi pihaknya memberlakukan buka tutup arus lalulintas. 
 
Dikatakan, demi kemanan evakuasi, PT pertamina juga sudah membuat surat pernyataan jika evakuasi yang dilakukan aman karena gas elpiji yang ada truk sudah sedikit. "Pertamina sudah buat pernyataan jika evakuasi aman," tegasnya. 
 
Sementara itu warga yang melintas di lokasi, terpaksa harus mencari jalur alternative untuk menghidari kemacetan. Dari arah barat yang menuju Denpasar, mencari jalur ke arah kerambitan. Yang bisa tembus di Daerah Sudimara, Kecamatan Tabanan. ( Balitopnews.com / Made Donny ) 

TAGS :

Komentar