Dosen STIKOM Bali Bantu Atasi Kendala UKM Mukena di Desa Pemogan

  • 13 September 2018
  • 11:32 WITA
  • News
Balitopnews.com, DENPASAR 
Program pengabdian masyarakat tim dosen STIKOM Bali melalui program dana hibah Kementrian RISTEK DIKTI sangat dirasakan oleh Usaha Kecil Menengah (UKM) Mukena Khas Bali yang ada di Desa Pemogan, Denpasar, Bali. 
 
Tim Dosen STIKOM Bali yang beranggotakan Riza Wulandari S.Sos M.Si, Ni Nyoman Wulan Antari SE,MM, dan Naser Jawas ST., M.Kom memilih UKM Mukena milik   Ahmad Nuha dan Romjanah karena  masalah permodalan dan pemasaran.  
 
 
Riza Wulandari S.Sos M.Si memaparkan dalam meningkatkan kemajuan suatu daerah tidak terlepas dari segi aspek ekonomi dimana dihidupkan oleh para wirausaha yang memiliki Usaha Kecil Menengah. Namun tidak dipungkiri bahwa keberlangsungan kehidupan peningkatan perekonomian yang digagas oleh para pemilik usaha kecil menengah (UKM) juga mengalami kendala dalam menjalankan produksi usaha mereka. 
 
“Seperti halnya UKM Mukena Khas Bali yang ada di Desa Pemogan yang dijalankan oleh Ibu Romjanah dan Bapak Ahmad Nuha,” jelasnya.  Dipaparkanya,  usaha mukena bali yang mereka geluti dimulai pada tahun 2007 dengan berbgai macam motif seperti bunga sakura, bunga kamboja, motif endek, motif tulip dan lain-lain. 
 
Mukena bali menjadi salah satu produk unggulan kota Denpasar dan khususnya kampung Islam kepaon yang berada di wilayah Desa Pemogan Kota Denpasar Provinsi Bali. Ciri khas dari mukena bali terdapat pada motif dan tekstur kain yang adem. Para pedagang mukena Bali memberikan varian motif yang cukup beragam diantaranya seperti motif sakura, motif jepun, motif endek, motif renda dan masih banyak motif lainnya. Mukena tersebut diproduksi dengan berbahan dasar menggunakan kain jenis katun rayon super, rayon janger dan rayon santung. Pada dasarnya kain katun rayon tersebut tergolong sangat lembut dan adem ketika diaplikasikan mejadi bahan pakai. Maka dari itu, ketika kain tersebut diaplikasikan menjadi Mukena akan memberikan kenyamanan bagi penggunanya saat melakukan ibadah. Motif dari mukena Bali selain memberikan kenyamanan, dari segi sosial dapat memberikan dampak prestige dilihat dari motif yang terkesan mewah dan menawan
 
“Sayangnya, ada beberapa aspek yang masih perlu ditingkatkan dalam peningkatan produksi UKM  Mukena khas Bali,”  jelas Ni Nyoman Wulan Antari SE,MM, Wulan menjelaskan beberapa aspek yang perlu ditingkatakan seperti aspek sosial seperti kurang peka terhadap modal sosial yang dimiliki sebagai penguatan pasar jaringan. Pada aspek produksi seperti minimnya mesin neci yang menyebabkan harus menyewa penjahit dari luar. Pada aspek pemasaran masih bersifat konvensional dengan datang ke toko, dan pemberia informasi dari mulut ke mulut.
 
 
Melihat kendala tersebut kata Naser Jawas ST., M.Kom, pihaknya dari  tim dosen STIKOM Bali terdorong untuk memberian bantuan pada masing-masing aspek melalui kegiatan pengabdian masyarakat. ‘Kegiatan pengabdian ini dilakukan melalui Program Dana Hibah yang diberikan oleh Kemnterian RISTEK DIKTI,” tegas Naser. 
Ia menambahkan, ada beberapa kegiatan yang dilakukan pada program ini seperti penyuluhan tentang pemanfaatan identitas UKM dalam meningkatkan ekonomi daerah, pemberian alat produksi seperti mesin jahit, mesin neci, mesin obras yang bisa menunjang kinerja mitra agar mitra mengalami peningkatan produksi dan pelatihan pembuatan account media sosial berupa instagram sebagai salah satu strategi dalam memasarkan produk mukena khas Bali. “Kami memilih instagram dikarenakan saat ini trend yang sukses menghasilkan keuntungan di dunia digital market salah satunya adalah media sosial instagram” tambah ketiga dosen ini kompak. 
 
Setelah diberikan bantuan dari Tim Dosen STIKOM Bali, mitra usaha Mukena Kahas bali yakni Ahmad Nuha dan  Romjanah mengaku sangat terbantu oleh kegiatan pengabdian masyarakat yang diberikan oleh Tim Dosen Stikom Bali.
Berkat progam pengabdian dari Tim Dosen Stikom Bali tentang pemanfaatan identitas UKM , saat ini usaha Ahmad Nuha mengalami peningkatan.  Dan telah mencoba memperluas pasar usahanya di Banyuwangi, Jawa Timur serta penambahan karyawan sejumlah 10. Dimana karyawan pada saat merintis usaha di Bali hanya sekitar 7 orang kini menjadi 17 orang jika digabung menjadi satu dengan yang ada di Jawa Timur. 
Penguatan atas identitas Kampung Islam Kepaon di bidang ekonomi dibuktikan dengan hadirnya Usaha Mukena Bali. “Hal ini memiliki potensi pasar yang cukup jitu jika disebarluaskan ke seluruh penjuru Indonesia. Ditambah lagi Bali merupakan destinasi wisata oleh wisatawan domestik maupun mancanegara,” pungkas  Riza Wulandari S.Sos M.Si, Ni Nyoman Wulan Antari SE,MM, dan Naser Jawas ST., M.Kom, ketiga Dosen Stikom Bali ini. ( Balitopnews.com / Made Donny / Rls ) 

TAGS :

Komentar