Pura Batukaru Tidak Dilengkapi CCTV, Polisi Kesulitan Melacak Pelaku

  • 13 September 2018
  • 13:59 WITA
  • News
Balitopnews.com, TABANAN 
Upaya cepat dilakukan Kapolsek Penebel AKP I Ketut Mastra Budaya menyikapi foto wisatawan asing dengan akun IG @tony.jarvi  yang mengungah foto pose jongkok di atas Pelinggih di Kawasan Pura Batukaru,  Desa Wangaya Gede, Penebel, Tabanan, Bali. 
 
Mastra Budaya mengumpulkan  para tokoh masyarakat Wangaya Gede, termasuk Bendesa Adat Bendesa Adat Wangaya Gede sekaligus Ketua Umum Sad Kahyangan Jagat Bali Pura Luhur Batukau I Gede Manu Ardana, Kamis ( 13 September 2018). 
 
Dalam pertemuan ia mengatakan akan berupaya keras mengungkap pelaku  dan penyebar  foto pose jongkok  di pelinggih di Pura Pekiyisan Subak Tukad Yeh Mawa yang merupakan kawasan Pura Batukaru. 
Pada kesempatan itu ia juga menyarankan untuk memasang CCTV  di beberapa titik. “Karena kekuatan kita sebagai  manusia tidak mungkin maksimal menjaga 24 jam. Jadi dibutuhkan teknologi  dengan memasang CCTV di beberapa titik vital,” jelas Mastra Budaya. Pihaknya pun sedikit kesulitan untuk melacak keberadaan pelaku, karena memang  tidak ada yang melihat . Ia juga menyarankan pihak pengelola membuat jalur khusus untuk wisatawan. “Buatkan jalur khusus untuk wisatawan, misalnya jalurnya melingkar masuk dari kiri dan  pintu keluar ke kanan. Jadi ada batasan batasan  bagi wisatawan,” terangnya
 
Saran untuk memasang CCTV juga diungkapkan salah satu tokoh masyarakat setempat. Namun hingga saat ini belum juga bisa terwujud. “Dulu ketika sempat ada isu teroris yang sembunyi  di  Puncak Gunung Batukaru, sudah sempat diusulkan agar setiap kendaraan yang datang nomor kendaraanya dicatat. Untuk memudahkan pengawasan.Namun hal itu tidak pernah dilakukan,” jelas salah satu warga setempat.
 
Saran yang disampaikan oleh Kapolsek Penebel AKP Mastra Budaya masih ditampung oleh pihak pengelola. “Untuk pemasangan CCTV harus dimusyawarahkan dulu dengan kebayan  (Ketua Pengepon Pura) ,” jelas Bendesa Adat Wangaya Gede sekaligus Ketua Umum Sad Kahyangan Jagat Bali Pura Luhur Batukau I Gede Manu Ardana
 
 
Sementara itu informasi lain yang berhasil dihimpun menyebutkan pada hari Minggu ( 9 September 2018) ada wisatawan yang jatuh membawa sepeda motor di parkir bawah. Wisatawan itu kemudian berobat di bidan yang ada di Desa Wangaya Gede. Diduga wisatawan itulah yang berfoto di atas pelinggih. 
 
Hal itu diungkapkan Ketua Pecalang Pura Batukaru  Gede W Ariana usai rapat darurat  dengan Bendesa Adat Wangaya Gede sekaligus Ketua Umum Sad Kahyangan Jagat Bali Pura Luhur Batukau I Gede Manu Ardana bersama Kapolsek Penebel AKP I Ketut Mastra Budaya, Danramil Penebel, tokoh masyarakat setempat.
 
Wisatawan laki laki yang terluka itu kebetulan berobat di Bidan yang masih kerabatnya. “Bidan itu masih kerabat saya, sempat mengobati wisatawan tersebut yang mengalami luka terbuka  dibagian tangan dan kakinya,”jelasnya. Karena Bidan tidak bisa berbahasa Inggris kemudian salah satu pengurus Pura Batukaru dipanggil untuk meterjemahkan. “Waktu itu kami belum tahu mereka melakukan foto foto di pelinggih  Pura,” jelasnya. Ia berani memastikan kalau wisatawan itulah yang melakukan aksi yang tidak terpuji tersebut. (Balitopnews.com / Made Donny ) 

TAGS :

Komentar