Balitopnews.com, TABANAN 

Jarvy Tony Kristian (37) wisatawan berkebangsaan Finlandia  yang berfoto di atas pelinggih Pura Pakiyisan di Kawasan Pura Batukaru, Desa Wangaya Gede, Kecamatan Penebel,  Tabanan, Bali, menyampaikan  maaf serta menjelaskan  alasanya naik ke pelinggih tersebut. 

 

 

Dihadapan Kapolres Tabanan AKBP Made Sinar Subawa, dan tokoh masyarakat Desa Wangaya Gede, PHDI Bali, PHDI Tabanan, KMHDI, Sabtu malam ( 15 September 2018) Tony Kristian menjelaskan dia sampai di Pura Batukaru, Minggu (9 September 2018) sekitar pukul 15.00. Dia berkunjung ke Pura Batukaru bersama temanya Jouni Kalevi (50) juga berkebangsaan Finlandia saat sampai di parkiran langsung  menuju ke petugas yang menyewakan  kamen dan selendang. “Saya membayar Rp 40 ribu,” jelasnya. Setelah dikasi selendang dia tidak mendapatkan pejelasan dari petugas mengenai larangan ataupun pantangannya memasuki kawasan Pura Batukaru. “Saya memang  lihat ada tulisan, karena Bahasa Inggris saya kurang baik jadi saya tidak bisa memahaminya,” tambahnya. 

 

Setelah berkeliling, ia kemudian menuju ke arah barat sekitar 100 meter menyusuri jalan yang menurun memuju Pura Pekiyisan Subak Tukad Yeh Mawa yang masih ada di kawasan Pura Batukaru. Lokasi Pura itu agak jauh ke barat dan menurun karena berada di bibir sungai. Sampai disana dia tidak melihat ada tulisan larangan ataupun tulisan peringatan,  pun pura tersebut tidak dilengkapi daun pintu. Jadi siapa pun bisa dengan leluasa masuk ke dalam pura. 

 

Dia kemudian masuk dan naik ke pelinggih. Setelah berada di atas pelinggih ia kemudian difoto oleh temanya Jouni Kalevi (50) juga berkebangsaan Finlandia. “Saya ingin mendapatkan sesuatu yang bagus disana, kemudian difoto,” alasanya. 

 

Namun setelah foto itu diunggah di akun IG miliknya,  rekasi bermunculan dari masyarakat Bali. Bahkan membuat masyarakat Bali resah. Dia kemudian menghapus foto tersebut.” Sebagai rasa respek hormat kepada masyarakat Bali saya meminta maaf dan telah menghapus foto tersebut dari HP nya ,”katanya seperti yang dikutif penterjemah pada pertemuan tersebut. (Balitopnews.com / Made Donny )