Lapas Bali Bak 'Bom Waktu' yang Dapat Meletus Setiap Waktu

  • 28 Desember 2018
  • 15:36 WITA
  • News

Kepala Kantor Wilaya Kementrian HUkum dan Ham Bali, Maryoto Sumadi saat memberikan keterang pers (Foto: Balitopnews.com)

BALITOPNEWS.COM, DENPASAR - Kondisi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Provinsi Bali bak bom waktu yang dapat meledak setiap waktu. Penyebabnya, kondiai Lapas yang mengalami over kapasitas, besarnya mencapai lebih dari 200%.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Kantor Wilayah Hukum dan Ham Bali (Kanwil Bali), Maryoto Sumadi saat pemaparan Refleksi Akhir Tahun Kanwil Bali, bertempat di Aula Kanwil Bali, Jum'at 28 Desember 2018.

“jumlah WBP yang ada di Lapas atau Rutan totalnya seluruh Bali saat ini sebanyak 3209 orang, sedangkan kapasitas yang ada hanya 1453 orang, idealnya. Kita mau melakukan inovasi apa kalau sudah seperti ini, perubahan apa yang bisa dilakukan Kalapas dan yang lain kalo kondisinya seperti ini, paling hanya menunggu bom waktu saja,” ungkapnya.

Jumlah WBP tersebut tersebar 7 Lapas, 4 rutan yang ada di Bali. Meski dalam kondisi seperti itu, Maryoto mengatakan pihaknya tetap berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan pembinaan para WBP.

“Sehingga ditengah kesulitan ini kita berusaha agar mereka itu adem di dalem walaupun suasananya panas,” katanya.

Maryoto jugan mengatakan bahwa kondisi ini sudah dilaoprkan ke pusat agar diambil solusi kebijakan untuk menindak lanjutinya. “kondisi ini sudah kita laporkan ke pusat, sekarang tinggal tergantung di pusatnya. Bukannya kita mau lempar bola, kita juga tetap terus berupaya semaksimal mungking,” ujarnya.

Pada kesepatan ini, Maryoto juga memaparkan realisasi program dan anggaran yang telah dilakukan oleh Kanwil Bali selama tahun 2018 sampai dengan tanggal 22 Desember 2018. Selama tahun ini, Maryoto menerangkan Kanwil Bali mendapatkan pagu anggaran sebesar 159 miliar rupiah.

Anggaran tersebut terbagi dalam rincian Anggaran Belanja Pegawai sebesar Rp. 90.230.747.000 dengan realisaisi Rp. 89.563.585.000, Anggaran Belanja Barang Rp. 66.539.480.000 realisasinya sebesar Rp. 62.544.732.432, kemudian Anggaran Belanja Modal sebesar Rp. 2.942.870.000 realisasinya sebesar Rp. 2.587.343.708.

Realisasi program dan penyerapan anggaran tersebut terbagi ke dalam empat divisi, yakni Divisi Administrasi, Divisi Pelayanan Hukum, Divisi Imigrasi dan Divisi Pemasyarakatan.(NAI)


TAGS :

Komentar