Banjar Adat Tegal, Desa Nyitdah, Bagikan 5,5 Kwintal Beras,  110 Liter Minyak Goreng, 1100 Butir Telur dan 1100 Bungkus Mie Kepada Warganya

  • 26 April 2020
  • 11:04 WITA
  • News

TABANAN, Balitopnews.com - Guna meringankan  beban ekonomi akibat Corona Virus Disease (Covid 19 ), Banjar Adat Tegal, Desa Nyitdah, Kecamatan Kediri, Tabanan, menyerahkan bantuan paket sembako Kepada 110 warganya, Minggu ( 26 April 2020).

 

Bantuan paket sembako yang dibagikan secara bergiliran di Balai Banjar Tegal, sejak pagi hingga siang ini berupa beras sebanyak 5,5 Kwintal, 110 Liter Minyak Goreng, 1100 Butir Telur dan 1100 Bungkus Mie.


Kelihan Banjar Adat Tegal, Desa Nyitdah, I Gede Made Anom Putra S. Sos menjelaskan bantuan paket sembako Kepada semua warga Banjar Adat Tegal tanpa kecuali yang berjumlah 110 Kepala Keluarga bertujuan untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak Covid 19. "Penyerahan bantuan ini merupakan salah satu kesepakatan rapat banjar adat Tegal dalam rangka meringankan beban masyarakat akibat Covid 19, " jelasnya. Anom Putra menambahkan  masing masing Kepala keluarga mendapatkan paket sembako yang berisi beras 5 kg, minyak goreng 1 liter, telur 10 butir dan 10 bungkus mie instan. Sedangkan dana bantuan sembako ini menggunakan kas banjar adat Tegal. 

 

Anom Putra menegaskan untuk menghindari social distancing dalam pembagiannya diberlakukan system bergilir. " Di banjar kami ada empat tempek (regu), jadi pembagiannya kami batasi menggunakan waktu. Tempek 1 dari pukul 8 sampai 9, tempek 2 dari pukul 9 sampai 10, tempek 3 dari pukul 10 sampai 11 dan tempek 4 dari pukul 11 sampai 12," jelasnya. Begitujuga warga yang mengambil di batasi Lima orang secara bergiliran, harus menggunakan masker dan mencuci tangan yang sudah disedikan di pintu masuk bale banjar.

 

Masih menurut Anom Putra, selain bantuan sembako pihaknya juga melakukan penyemprotan desimpektan keliling banjar selama 8 hari berturut turut  "Kami juga menerjunkan petugas di lapangan yang terdiri dari 3 orang seka teruna, 1 prajuru adat, 1 pecalang dan dari kelihan dinas" paparnya. Upaya upaya pencegahan Covid 19  ini juga bekerjasama dengan Satgas Gotong Royong pencegahan Covid 19 Desa Adat. 

Anom Putra menambahkan upaya lain yang dilakukan untuk menekan penyebaran Covid 19 adalah tidak menerima tamu dan pekerja pendatang sampai batas waktu yang tidak ditentukan. "Banjar kami merupakan daerah industri yang tidak lepas dari keluar masuknya tamu ataupun pekerja pendatang. Atas dasar itulah kami sepakati untuk sementara tidak menerima tamu dan pekerja pendatang guna memutus rantai Covid 19," tandasnya. Pihaknya juga menutup sementara beji Sengara untuk umum. "Penutupan beji Sengara sampai batas yang tidak ditentukan guna memutus dan menekan penyebaran Covid 19," tambahnya. Apabila hari normal beji Sengara selalu ramai banyak warga yang mencari air untuk dikonsumsi. (Balitopnews.com/md) 


TAGS :

Komentar