Koster : Kedepan Perlu Ada Insentif Lain Untuk Memotivasi Guru Agar Semakin Berprestasi

  • 26 November 2018
  • 08:27 WITA
  • News
Balitopnews.com, DENPASAR 
Gubernur Bali I Wayan Koster  menegaskan dengan adanya Undang Undang  Guru dan Dosen, tingkat kesejahteraan guru sudah cukup memadai. Namun ke depan ia menilai perlu ada insentif lain untuk memberikan motivasi lebih besar kepada para guru agar semakin berprestasi dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
 
Hal itu disampaikan Gubernur Koster pada acara Peringatan HUT PGRI ke-73 dan Hari Guru Nasional Tahun 2018 di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Denpasar, Senin (26 Nopember 2018).
 
 
 
Pada kesempatan  itu, Gubernur Koster juga menyampaikan sejarah lahirnya UU Guru dan Dosen. Saat ia dilantik menjadi anggota DPR RI tahun 2004, ia melibatkan PGRI merumuskan rancangan UU sehingga pada tahun 2005 lahir UU Guru dan Dosen.
 
“Dalam Undang Undang  Guru dan Dosen, tingkat kesejahteraan guru sudah cukup memadai. Namun ke depan perlu ada insentif lain untuk memberikan motivasi lebih besar kepada para guru agar semakin berprestasi dalam melaksanakan tugas-tugasnya,” tegas Koster. 
 
 
Pada kesempatan itu,  Gubernur Koster juga menyampaikan kepada guru visinya di bidang pendidikan. Salah satunya wajib belajar 12 tahun yang secara bertahap akan dimulai pada tahun 2019. Ia juga akan membangun sekolah sejenis SMA Bali Mandara di daerah lain dan perlunya memberikan perhatian kepada sekolah swasta. Selain itu ia ingin memasukkan konten kearifan lokal ke dalam sistem pendidikan di Bali. “Konten pendidikan akan kami perbaharui dengan kearifan lokal,” ujarnya.
 
 
Lebih jauh Gubernur Koster menjelaskan, semua negara yang berhasil maju dalam berbagai bidang itu kuncinya adalah keberhasilan membangun pendidikan. Memajukan suatu negara  kuncinya satu yakni  bagaimana pendidikan itu maju, berkualitas. 
 
 
Mantan anggota Komisi X DPR RI yang membidangi pendidikan ini menegaskan untuk mewujudkan pendidikan berkualitas maka kuncinya ada pada komponen guru. “Tidak ada negara yang berhasil pendidikannya tanpa guru yang berkualitas,” katanya. Oleh karena itu, ia menilai guru memiliki posisi yang sentral dan sangat strategis untuk membangun dunia pendidikan. Apalagi, menurutnya pendidikan di Bali ke depan dicanangkan untuk membangun daya saing agar Sumber Daya Manusia ( SDM)  Bali kompetitif dalam memasuki dunia persaingan yang sangat ketat di era globalisasi. 
 
Acara peringatan juga dihadiri Ketua Komisi IV DPRD Bali Nyoman Parta, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bali TIA Kusumawardhani, Ketua PGRI Bali I Gde Wenten Arya Suda,  Rektor IKIP PGRI Bali dan beberapa pejabat di bidang pendidikan lainnya. (AMO BALI ) 
 

TAGS :

Komentar