Diklat Kepemangkuan ke-9, Komitmen untuk terus Tingkatkan Kualitas SDM Pemangku

  • 26 Januari 2019
  • 15:10 WITA
  • News

Peserta Diklat Kepemangkuan (foto: balitopnews.com)

BALITOPNEWS.COM, DENPASAR - Yayasan Santha Yana Darma bersama Paguyuban Pemangku Pasek Maha Gotra kembali menggelar Pendidikan dan pelatihan (Diklat) Kepemangkuan yang ke-9 Tahun 2019, bertempat di sekretariat Pesemetonan Pasek Maha Gotra, di Jl. Cekomaria No.107, Peguyangan Kangin, Denpasar Utara, Kota Denpasar, pembukaan diklat dilaksanakan pada Sabtu 26 Januari 2019.

Ida Pandita Mpu Jaya Sandhika Yoga, selaku pembina Paguyuban Pasek Maha Gotra, sekaligus inisiator dari kegiatan diklat ini menjelaskan tujuan dari diselenggarakannya diklat ini bukan hanya sekedar meninggkatkan pemahaman agama khususnya makna mantra dan perbantenan dari para pemangku dan surati, namun juga pemahaman masyarakat semeton Hindu secara umum khusunya yang ada di Bali.

"Perkembangan masyarakat dengan adanya kemajuan teknologi hari ini memiliki dampak negatif terhadap pemahaman agama, yaitu membuat masyarakat semakin kurang memahami masalah perbantenan, adat istiadat dan ajaran spiritual Hindu, oleh karena itu tujuan diklat ini adalah untuk meningkatkan SDM semeton Hindu," paparnya.

Pembina Paguyuban Pasek Maha Gotra, Ida Pandita Mpu Jaya Sandhika Yoga

Ida Pandita Mpu Jaya Sandhika Yoga berharap dari kegiatan diklat ini para peserta dapat meningkat pemahamnnya terkait makna dari mantra dan upakara atau perbantenan, dan juga mampu memberikan pencerahan kepada semeton masyarakat Hindu lainnya.

Sementra itu, Jero Mangku Made Puja ST. MT., sebagai Ketua Paguyuban Pemangku dan Serati mengatakan meskipun diklat ini dilakukan oleh Pasemetonan Pasek, namun perserta diklat ini diikuti oleh perserta yang merupakan pemangku, serati, calon sulinggih yang berasal dari lintas soroh.

"Pesertanya ini berasal dari lintas soroh, jadi bukan hanya pasek saja," ungkapnya.

Ketua Paguyuban Pemangku dan Serati, Jero Mangku Made Puja ST. MT 

 

Dengan mengikuti diklat ini para peserta, terutama para pemangku akan meningkat pemahamannya khususnya dalam hal perbantenan dan upakara dan juga meningkatkan kepercayaan dirinya dalam melaksanakan tugas kepemangkuannya," paparnya.

Penyelenggaraan diklat ini sendiri pertama kali telah dimulai tahun 2010, terus berlanjut diselenggarakan setiap tahun hingga pada tahun ini, yaitu diklat yang ke-9. Yang mana diklat kali ini diikuti oleh sebanyak 56 pemangku pemula, 36 pemangku lanjutan, 24 serati banten lanjutan , bhawati (calon sulinggih) 20 orang, yang berasal dari seluruh Bali. Diklat ini diselenggarakan setiap hari Sabtu dan Minggu dan akan berlangsung selama 3 bulan. (nai)


TAGS :

Komentar