Emiliana Sriwahjuni: Kaum Perempuan dan Lansia Perlu Mendapatakan Perhatian yang Lebih Serius

  • 23 Februari 2019
  • 12:54 WITA
  • News
Emiliana Sriwahjuni, SE., pemerhati dan pejuang masalah kaum perempuan (Foto : Balitopnews.com)

Balitopnews.com, Denpasar - Perempuan sering kali mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan. Posisi perempuan hingga hari ini masih sering dianggap rendah, sehingga mereka tidak mendapatkan perlakuan dan hak yang sama dengan kaum laki-laki, baik itu di lapangan ekonomi, sosial, maupun politik.

Bahkan perempuan dan anak hingga hari ini masih sering menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Bahkan, ironisnya, mereka yang menjadi korban dari tindak kekerasan ini banyak yang tidak berani bersuara, mereka takut untuk mengungkapkan perlakuan yang dialaminya karena merasa itu sebagai sebuah aib.

Kondisi ini, menurut Emiliana Sriwahjuni, pemerhati masalah perempuan dari Desa Sidakarya, Denpasar Selatan, perlu mendapatkan perhatian yang lebih serius lagi. Emansipasi perempuan yang hari ini banyak dibicarakan belum maksimal berlaku di masyarakat.

Ia mengaku sering mendengar cerita dan keluhan langsung dari para perempuan yang mendapat perlakuan tidak adil dan menjadi korban KDRT, kebanyakan dari mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan apa yang mereka alami, dan mereka juga tidak sepenuhnya memahami apa yang menjadi hak-hak mereka sebagai seorang perempuan.

“saya memang sudah sejak lama konsen di bidang perempuan, semenjak saya kerja dulu sering menghadapi masalah-masalah perempuan, banyak perempuan yang korban KDRT datang kerumah saya ataupun ke kantor saya mengadukan apa yang dialaminya,” ungkapnya saat ditemui di Denpasar, Sabtu 23 Februari 2019.

“menghadapi itu saya sering menyelenggarakan seminar-seminar tentang perempuan, dan memberi pendampingan” imbuhnya.

Emilia merasa harus ada yang berani bersuara untuk memperjuangkan hak-hak perempuan. Harus ada yang berani memimpin mereka agar berani memperjuangkan nasibnya.

Emilia yang juga maju sebagai Caleg DPRD Kota Denpasar dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dapil Denpasar Selatan dengan No. Urut 3 ini menilai, keberpihakan para wakil rakyat, khususnya yang di DPRD kota Denpasar selama ini masih belum maksimal memperhatikan hak-hak dan nasib perempuan.

“Keterwakilan perempuan masih sangat minim, dari 45 wakil rakyat yang duduk di kursi legislatif kota Denpasar, hanya satu perempuannya, mungkin ini juga salah satu yang menyebabkan belum maksimalnya perhatian terhadap kaum perempuan,” tuturnya.

Selain perempuan, nasib kaum lansia juga perlu mendapatkan perhatian lebih serius lagi. Ia mengatakan, semua orang pasti akan menjadi tua, dan semua orang tidak ingin di masa tuanya bernasib menyedihkan.

Emiliana mengatakan perlu ada rumusan program dan peraturan dari pemerintah untuk menjamin kehidupan para lansia. Misalnya, ia mengapresiasi seperti apa yang dilakukan di Kabupaten Badung, yang memberikan tunjangan sosial bagi para lansianya.

“saya ingin kehidupan para lansia ini diperhatikan, khususnya oleh pemerintah, saya rasa Denpasar juga bisa melakukannya seperti apa yang dilakukan di Badung,” tuturnya. (nai)


TAGS :

Komentar