Desa Wisata Bongan Menuju EduWisata Tawarkan Potensi Segitiga Emas
Selasa, 05 November 2024
Hamparan sawah 200 ha dari total luas Desa Bongan 445 ha, menebarkan suasana sejuk ketika berkunjung Ke Desa Wisata Bongan
TABANAN, Balitopnews.com - Desa Bongan merupakan satu dari 133 Desa yang ada di Kabupaten Tabanan, Bali.
Suasana desa yang asri, dengan udara sejuk dan tatanan kehidupan masyarakat yang sangat kental dan memegang adat istiadat secara kukuh sangat terasa saat berada di Desa Bongan. Perjalanan menuju Bongan tidak terasa melelahkan karena pemandangan di sepanjang jalan yang hijau menyegarkan mata. Bongan memang belum terkenal seperti desa wisata lainnya di Bali.
Lokasi Desa Bongan sangat stategis. Sekitar 8 kilometer dari Daya Tarik Wisatan (DTW) Tanah Lot. Begitujuga dari pusat Kota Tabanan hanya berjarak sekitar 2 kilometer.
Desa Bongan memiliki topografi alam yang asri dan subur dengan hamparan lahan pertanian (subak) mencapai 200 ha dari total luas desa 445 ha. Tak ayal, mayoritas dari 7.500 penduduknya mengandalkan pertanian sebagai mata pencaharian sehari-hari selama puluhan tahun.
Perbekel Desa Bongan I Ketut Sukarta, Selasa (5 November 2024) menjelaskan Desa Wisata Bongan memiliki keunikan tersendiri dengan segitiga emasnya, yakni penangkaran Burung Jalak Bali, Air Terjun Grembengan, serta Pura Puseh Bedha dengan Bale Agung Ki Patih Kebo Iwa
"Pengembangan wisata di Desa Bongan terdapat situs budaya berupa Pura Puseh dan Bale Agung yang merupakan jejak perjalanan Kebo Iwa.Pura Puseh Bedha terletak di perbatasan tiga desa, yaitu Bongan, Pejaten, dan Sudimara,"jelasnya.
Kedepan, Pemerintah Desa Bongan berencana menyediakan paket eduwisata agar para turis bisa belajar kehidupan warga, berbaur dengan masyarakat sekitar.
Untuk menunjang perjalanan wisatawan, warga desa juga menyediakan beberapa homestay sebagai tempat istirahat sementara bagi wisatawan. Mereka bisa merasakan langsung tinggal berdampingan bersama warga desa.
“Ada tujuh titik homestay walaupun fasilitasnya belum sebagus kamar hotel. Sekarang ini tamunya (wisatawan) belum sebanyak seperti di Canggu, Kuta, dan lainnya," tandas Sukarta.
Desa Bongan juga dikenal memiliki tradisi Mesuryak, yakni ritual yang dilakukan secara turun-temurun untuk merayakan Hari Raya Kuningan. Mesuryak bertujuan untuk memberikan bekal berupa beras dan uang kepada leluhur yang akan kembali Suarga Loka (alam baka).
Tidak itu saja, Sukarta menambahkan di Desa Bongan sudah terbentuk BUMDesa Karya Sejahtera baru memiliki dua unit usaha, yakni jasa pelayanan pembayaran pajak, listrik, air minum, dan pelayanan kebutuhan bahan pokok. Usaha ini efektif membantu karena masyarakat tidak perlu lagi pergi jauh ke pusat kota untuk mengurus transaksi pembayaran.
Pengembangan Teh Gobo (Gondo Bongan) oleh UKM Desa Bongan menjadi salah satu contoh nyata bagaimana potensi lokal dapat dikembangkan menjadi produk yang memiliki nilai tinggi.
"Dengan memanfaatkan potensi lokal secara optimal, saya percaya masyarakat dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan dalam membangun desa masing-masing. Seperti yang sudah dikenal, Gondo yang biasanya hanya menjadi sayur, diolah menjadi Teh minuman khas Desa Bongan. Teh Gobo diproduksi di Desa Bongan Jawa Kangin dan sudah dimulai sejak tahun 2019 hingga sekarang tentu ini sangat bagus untuk kesejahteraan masyarakat," pungkasnya. (jj)
Komentar