Cegah Penyusutan Lahan, Subak Dilindungi Awig-Awig
Jumat, 06 November 2020
DENPASAR, Balitopnews.com - Lahan sawah di tengah kota Denpasar kini mulai jarang ditemukan. Namun di Subak Sembung Peguyangan Denpasar Utara, masih bisa dijumpai hamparan sawah yang hijau dan asri.
Pekaseh Subak Sembung Peguyangan, Denpasar Utara Made Darayasa, Jumat 6 Oktober 2020 mengatakan luas lahan di subak ini sebesar 103 hektar dengan 230 orang anggota subak, dan ada juga merupakan petani penggarap.
Untuk mengendalikan hama, pihak penyuluh pertanian biasanya memberikan pandampingan. Selain itu, dari pemerintah sudah memberi subsidi pupuk dan bibit.
Dalam setahun biasanya dua kali panen yakni padi dan palawija. Namun sekarang karena ada perbaikan saluran irigasi panen jadi sedikit terhambat.
Untuk mencegah penyusutan lahan, Made Darayasa menyatakan disini juga ada awig-awig yang melarang penjualan lahan sawah.
"Istilahnya sawah di tengah kota. Supaya sawah tetap lestari," katanya.
Ia menambahkan, kendala lain yang dihadapi petani adalah terbatasnya tenaga yang bisa mengoperasikan traktor.
Hal ini karena lahan di subak ini kebanyakan berbentuk terasering sehingga lebih efektif menggunakan traktor dibandingkan dengan cara membajak menggunakan tenaga sapi atau kerbau.
"Disini susah memperoleh tenaga operator untuk traktor. Karena anak muda jarang yang mau jadi petani," ucapnya.
Ia juga menerangkan, di masa pandemi ini sudah mulai ada anak muda yang turun untuk berladang, meskipun baru sedikit jumlahnya.(gix)
Komentar