Rektor ITB STIKOM Bali : Kami Tidak Ada Hubungan Dengan STIKOM Bandung
Sabtu, 25 Januari 2025
Dari kiri: WR 3 Yudy Agusta, Ph.D., Rektor Dr. Dadang Hermawan, Ketua Yayasan Widya Dharma Shanti Denpasar Drs. Ida Bagus Dharmadiaksa, M.Si., Ak., C.A., WR 1 Dr. Roy Rudolf Huizen, dan WR 2 Dr. Putri Srinadi, SE., MM.Kom.
DENPASAR, Balitopnews.com - Isu yang menyebutkan ITB STIKOM Bali memiliki hubungan dengan STIKOM Bandung yang saat ini sedang menghadapi masalah ijazah, dibantah oleh Rektor ITB STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan.
Rektor ITB STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan didampingi WR 3 Yudy Agusta, Ph.D., Ketua Yayasan Widya Dharma Shanti Denpasar Drs. Ida Bagus Dharmadiaksa, M.Si., Ak., C.A., WR 1 Dr. Roy Rudolf Huizen, dan WR 2 Dr. Putri Srinadi, SE., MM.Kom dalam jumpa pers pada Sabtu (25 Januari 2025), menjelaskan permaslahan yang dihadapi STIKOM Bandung tidak ada kaitanya dengan ITB STIKOM Bali .
"Isu yang berkembang akibat salah satu kejadian di STIKOM Bandung dan beberapa pertanyaan ke Saya, kepada Pak Ketua Yayasan, kepada Pak Wakil Rektor atau mungkin juga kepada teman teman media ada yang menanyakan tentang hal itu," jelas Dr Dadang Hermawan.
Diterangkanya, secara garis besar di Indonesia ada Enam jenis perguruan tinggi. Mulai dari Akademi Komunitas, Akademi, Politeknik, Sekolah Tinggi, Institut dan Universitas. Dulu pada saat STIKOM Bali berdiri namanya STIMIK STIKOM Bali. "Maunya kami dulu STIKOM Bali saja, tapi oleh Dikti tidak diperbolehkan karena STIKOM Bali itu Kom nya itu komunikasi bukan komputer. Tapi karena di masyarakat lokal kami selalu berorientasi kepada keinginan masyarakat lebih jelasnya pasar di masyarakat itu STIKOM itu komputer, karena komunikasi masih jarang sekali," beber DR Dadang. Masih menurutnya waktu itu ada STIKOM Balikpapan sebagai kakaknya STIKOM Bali yang didirikan oleh Bapak Satrya Dharma. Kemudian ada STIKOM Surabaya. "Kedunya itu komputer padahal resminya STIKOM itu Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi itu resmi dari Dikti. Tapi masyarakat lain kondisinya Kom itu Komputer sehingga kami berdiri STIMIK STIKOM Bali. Karena terlalu panjang maka disingkat aja STIKOM Bali sampai sekarang terus dipakai," terang DR Dadang.
Bahkan sebelum menjadi Institut pihaknya dipanggil dua kali ke pusat ke Dirjen Kelembagaan supaya menjadi universitas. "Supaya jangan pakai STIKOM Bali lagi, kami usulanya Universitas STIKOM Bali, sama Dikti nggak boleh, karena Kom nya komunikasi. Dan Saya sampaikan ini merek ada hak patenya.Waktu itu sempat vacum. Yayasan sepakat tidak menjadi universitas, " tandas DR Dadang.
Ketika hari Teknologi Nasional, STIKOM Bali ditunjuk sebagai penyelengaranya oleh pusat melalui Dikti. "Ketika itu yang hadir Bapak Wapres Yusuf Kalla, Menteri Ristek hadir, beberapa pejabat pusat hadir, Bapak Gubernur Koster juga hadir," tambah DR Dadang. Setelah kegiatan jalan santai yang merupakan rangkaian acara hari teknologi nasional itu, dirinya dipanggil ditanya terkait universitas STIKOM Bali. "Saya jawab nggak boleh, Sama Pak Dirjen," jawab DR Dadang. Kemudian diminta menjadi Institut saja. Hingga kini menjadi Institut Teknologi dan Bisnis STIKOM Bali. " Hingga kini kami yang bertahan. STIKOM Balikpapan sebagai kakaknya sudah tidak ada nama STIKOM lagi berubah jadi Universitas Mulia kalau nggak salah,STIKOM Surabaya juga sudah berubah sudah tergerus. STIKOM itu hanya ada di Bali sekarang ini," tandasnya.
Masalah di STIKOM Bandung adanya kejadian tanpa Penomoran ijazah Nasional (PIN) tapi ijazah keluar. "Ini yang menjadi rame," tandas DR Dadang. Ditegaskanya, tidak ada kaitanya antara STIKOM Bali dengan STIKOM Bandung. "STIKOM Bali adalah Institut Teknologi dan Bisnis STIKOM Bali itu adalah Merek dan sudah didaftarkan di Kemenkum Ham. STIKOM Bandung adalah Sekolah Tinggin Komunikasi Bandung," tandasnya DR Dadang seraya menambahkan di grup STIKOM Bali dibawah Yayasan Widya Dharma Shanti ada 4 perguruan tinggi yakni ITB STIKOM Bali, Politeknik Nasional di Tanjung Bungkak, Politeknik Ganesha Guru di Singaraja dan Univeritas Teknologi Bandung. (Md)
Komentar