ADD dan DD Dipotong Rp 24.688 Millyar Perbekel Tabanan Kelimpungan

  • 07 Desember 2017
  • 20:43 WITA
  • News

RedRiceBalinews.com, TABANAN
Pemotongan anggaran dana Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD) oleh Pemerintah Kabuapten Tabanan sebesar Rp 24.688 Milyar membuat Perbekel Tabanan kelimpungan.
Pemotongan dana tersebut bisa berimbas pada pengurangan dana operasional, gaji perbekel dan perangkat desa.

Untuk mengetahui secara pasti pemotongan tersebut, perwakilan Perbekel se Tabanan mendatangi kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa  (DPMD) Tabanan, Kamis ( 7/12/2017).
Perwakilan perbekel dari masing-masing forum Kecamatan langsung bertemu dengan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Reomi Liestyowati diruanganya sekitar pukul 10.00 Wita.  Pertemuan itu berlangsung tertutup.
I Wayan Widiarta yang merupakan Perwakilan Forum Perbekel Kecamatan Selamadeg Barat, mengatakan  kedatangan perwakilan perbekel ini untuk menanyakan pengurangan ADD dan DD 2018. Karena jika terjadi pengurangan dikhawatirkan dana pencapaian pembangunan serta siltap dikhawatirkan tidak tercapai. "Tujuan kami menanyakan mengapa bisa turun dan meminta solusi atas hal ini," ungkapnya.
Para perbekel belum mengetahui penyebab berkurangnya dana ADD dan DD. Padahal sebelumnya ADD sebesar Rp 104,521 Millyar turun menjadi Rp 83,939 Millyar atau turun sekitar Rp 20,581 Millyar. Sementara untuk DD dari sebelumnya Rp 106.417 Millyar menjadi Rp 102.301 Millyar atau turun 4.107 Millyar. “Total pengurangan  ADD dan DD mencapai sebesar Rp 24.688 Millyar dihitung secara keseluruhan," tandasnya. Widiarta yang sekaligus Perbekel Desa Antosari ini menjelaskan
pengurangan jumlah anggaran tersebut yang diterima otomatis 30 persen untuk Siltap dan 70 persen untuk pembangunan dikhawatirkan tidak tercapai. Sehingga terjadi pengurangan dana operasional, gaji perbekel dan perangkat desa. " Harus segera dicarikan solusi untuk menutupi anggaran untuk dana operasional, gaji perbekel, dan perangkat desa," terangnya.
Ia juga meminta agar segera diterbitkan Perbup mengenai standar harga pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Tabanan. Dimana saat ini karena erupsi Gunung Agung harga material meningkat sehingga Perbub tersebut juga bisa disesuaikan dengan kondisi di lapangan. "Ini penting untuk menyusun APBDes 2018, karena APBDes harus sudah final di 31 Desember 2017," beber Widiarta.

Pengurangan dana ADD dan DD dimasing-masing desa juga berbeda-beda. Jika di Desa Antosari terjadi pengurangan sekitar Rp 300 Juta. Dimana awalnya mendapat sekitar Rp 1,7 Millyar menjadi Rp 1,4 Millyar. Jika saja 1,4 Millyar tersebut dikalikan 30 Persen untuk Siltap hanya ada dana sekitar Rp 441 Juta. Sementara untuk memenuhi Siltap dan tunjangan operasional mencapai Rp 540 Juta. "Kalau saya andaikan seperti itu jadinya imbas penurunan anggaran," bebernya.

Kepala Dinas DPMD Kabupaten Tabanan Roemi Liestyowati mengakui turunya anggaran dana ADD dan DD. “Masih kami koordinasikan dengan Bapelitbang,”jelasnya singkat. RRBNC


TAGS :

Komentar